Sumber foto: Unsplash.com

Apa Kontroversi di Balik Fitur Recall pada Windows 11?

Tanggal: 19 Okt 2024 04:26 wib.
Pembaruan Windows 11 versi 24H2 telah menimbulkan kekhawatiran dan kritik dari para pengguna serta ahli teknologi. Fitur terbaru bernama Recall, yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI), menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna Windows. Meskipun Recall dirancang untuk memudahkan pengguna dalam melacak aktivitas di layar dan menemukan kembali pekerjaan sebelumnya, banyak yang merasa bahwa fitur ini melanggar privasi.

Recall mampu mencatat aktivitas pengguna di layar, serta mengintegrasikannya ke dalam timeline untuk memudahkan pengguna menemukan kembali catatan atau item yang diperlukan. Namun, kekhawatiran muncul ketika fitur ini secara default diaktifkan setelah pembaruan 24H2. Para pengguna merasa kehilangan kontrol atas pengaturan privasi dan keamanan data pribadi mereka.

Salah satu kritik utama yang dihadapi oleh Windows 11 terkait Recall adalah ketidakmampuan pengguna untuk menonaktifkan fitur ini dengan mudah. Chris Titus Tech, seorang YouTuber dan pengembang perangkat lunak terkenal, melakukan pengujian dan menemukan bahwa upaya untuk menonaktifkan Recall secara manual dapat menimbulkan gangguan, seperti kehilangan Mode Gelap dan dukungan untuk beberapa tab di File Explorer.

Tidak hanya itu, Recall juga dituduh terikat dengan sistem inti Windows, sehingga perubahan pengaturan akan berdampak pada fungsi-fungsi penting lainnya. Hal ini membuat banyak pengguna merasa kecewa dan kurang puas dengan perubahan yang terjadi setelah pembaruan. Integrasi Recall ke dalam sistem Windows 11 telah memunculkan pertanyaan serius mengenai pengorbanan privasi dan kebebasan pengguna, terutama dengan semakin meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan di dalam sistem operasi.

Para kritikus percaya bahwa fitur-fitur seperti Recall mengorbankan privasi dan kebebasan pengguna, meskipun Microsoft bersikeras bahwa fitur ini bertujuan untuk membantu pengguna menemukan kembali file-file lama dengan lebih efisien. Kondisi ini semakin memperparah perspektif negatif terhadap Windows 11, yang sebelumnya telah dihujani kritik terkait elemen-elemen kontroversial, seperti telemetri di Windows 10.

Dengan meningkatnya integrasi kecerdasan buatan di dalam Windows 11, Microsoft diharapkan untuk menemukan jalan tengah yang dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna dan memperhitungkan kekhawatiran terhadap privasi dan keamanan. 

Kritik dan protes terkait Recall pada pembaruan Windows 11 versi 24H2 seharusnya menjadi cermin bagi Microsoft untuk lebih memperhatikan keputusan-keputusan pengembangan fitur baru yang berdampak besar pada pengguna. Jika tidak, perusahaan tersebut berisiko menghadapi lebih banyak protes dan kekecewaan dari pembaruan-pembaruan mendatang.

Pembaruan Windows 11 versi 24H2 menuai kritik dan kecurigaan dari para pengguna serta ahli teknologi terkait fitur baru yang bernama Recall. Meskipun Recall didesain untuk mempermudah pengguna dalam melacak aktivitas layar, banyak yang merasa fitur ini memperuncing masalah privasi. Saat ini, pengguna tidak memiliki kontrol yang memadai terhadap pengaturan privasi Recall. Beberapa pengguna bahkan merasa bahwa Recall terkait erat dengan sistem inti Windows, sehingga menonaktifkan fitur ini dapat berdampak pada fungsi-fungsi lainnya seperti Mode Gelap dan dukungan untuk beberapa tab di File Explorer.

Kritikus meyakini bahwa penggunaan kecerdasan buatan seperti Recall memaksa pengorbanan privasi dan kebebasan pengguna. Meskipun Microsoft membela fitur ini sebagai alat bermanfaat untuk mencari kembali file lama, perspektif negatif terhadap fitur ini semakin menguatkan pandangan bahwa perusahaan perlu lebih memperhatikan kekhawatiran privasi dan keamanan pengguna dalam pengembangan fitur-fitur baru.

Keberadaan Recall pada pembaruan Windows 11 versi 24H2 menunjukkan perluasan penggunaan kecerdasan buatan di dalam sistem operasi, yang harus dipertimbangkan dengan cara yang lebih bijak oleh Microsoft agar tidak menimbulkan protes dan kekecewaan di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved