Sumber foto: google

Anak-Anak Kelas 4 SD di Finlandia Telah Mahir Belajar Kecerdasan Buatan dan Mampu Membuat Aplikasi Sendiri

Tanggal: 27 Jun 2024 15:21 wib.
Tren penggunaan kecerdasan buatan (AI) semakin meningkat di seluruh dunia. Di Finlandia, anak-anak kelas empat sudah mahir belajar AI dan mampu mengaplikasikannya dengan membuat aplikasi sendiri.

University of Eastern Finland telah melakukan sebuah studi terkait pembelajaran AI kepada lebih dari 200 anak sekolah kelas empat dan tujuh. Melalui studi ini, mereka mengeksplorasi bagaimana pemahaman dan penjelasan anak-anak tentang AI berkembang saat mereka terlibat dalam perancangan aplikasi AI secara kolaboratif, serta mengeksplorasi dampak dan etika AI.

Studi ini juga melibatkan tiga universitas lain sebagai mitra. Project Generation AI bertujuan menjawab tantangan ini dengan mengembangkan model pedagogi berbasis penelitian, teknologi pendidikan, dan kurikulum untuk pendidikan AI.

Pada tahap pertama pengajaran yang dilakukan pada musim semi tahun 2023, pendidikan AI telah digelar di sekolah-sekolah di Joensuu, Finlandia. Anak-anak diperkenalkan dengan dasar-dasar AI dalam tiga lokakarya. Para peneliti mempelajari bagaimana anak-anak menjelaskan bias algoritmik dan bagaimana penjelasan ini berkembang selama lokakarya.

Temuan menunjukkan bahwa penjelasan anak-anak berdasarkan data tentang penyebab bias algoritmik, berkembang secara signifikan selama lokakarya. Hal ini mengindikasikan bahwa pembelajaran AI pada usia dini memiliki efek positif dalam memperluas pemahaman anak-anak tentang konsep AI dan etika yang terkait.

Teknologi AI saat ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, walaupun seringkali tidak disadari oleh penggunanya. AI memberikan rekomendasi berita, musik, dan film, serta menargetkan iklan yang dipersonalisasi kepada kita. Namun, banyak sekolah belum menyertakan pembelajaran tentang AI ke dalam kurikulum, sehingga tidak semua anak memiliki pemahaman yang cukup tentang teknologi ini.

Henriikka Vartiainen, seorang peneliti senior dari University of Eastern Finland, menyatakan bahwa lokakarya ini mampu meningkatkan pemahaman konseptual anak-anak tentang kecerdasan buatan dan aspek etika yang terkait dengannya. Selain itu, lokakarya ini juga mengajarkan mereka untuk mengevaluasi teknologi AI secara kritis. Hasil temuan ini menyoroti pentingnya pendidikan AI yang baik secara pedagogis di sekolah, yang dapat difasilitasi oleh teknologi pendidikan dan aktivitas kurikulum yang menumbuhkan keagenan, pemahaman, dan kesadaran etis anak-anak di era AI.

Lokakarya ketiga dan terakhir fokus pada implikasi sosial dan etika dari kecerdasan buatan. Misalnya, anak-anak membuat gambar dengan AI generatif dan mencari bias algoritmik di dalamnya. Dalam kesempatan ini, mereka juga terlibat dalam refleksi kritis serta diskusi tentang implikasi AI terhadap masyarakat dan etika.

Juho Kahila menambahkan bahwa menghubungkan kecerdasan buatan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak dan memberi mereka kesempatan untuk bersama-sama merancang dan membuat aplikasi AI dengan teman sekelas menjadikan pembelajaran dari dan dengan AI bermakna dan menarik bagi anak-anak.

Studi ini telah dipublikasikan di Jurnal Informatics in Education dengan judul 'Pedagogical framework for cultivating children's data agency and creative abilities in the age of AI'.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved