Sumber foto: Google

Anak Aktif di WhatsApp? Ini 3 Cara Orang Tua Bisa Pantau Diam-Diam Tanpa Langgar Privasi

Tanggal: 28 Mei 2025 11:26 wib.
WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi komunikasi yang paling populer dan banyak digunakan di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Penggunanya mencakup berbagai kalangan, mulai dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak. Tak heran jika kini komunikasi antara orang tua dan anak pun sering dilakukan melalui platform ini.

Namun, seiring dengan kemudahan berkomunikasi yang ditawarkan, ada tantangan besar yang perlu diperhatikan—khususnya dalam hal keamanan dan pengawasan terhadap anak-anak yang menggunakan WhatsApp. Meskipun aplikasi ini dirancang untuk mempermudah interaksi, tidak semua percakapan di dalamnya bernada positif. Beberapa bahkan berpotensi menjerumuskan anak ke dalam lingkungan yang tidak sehat, seperti cyberbullying, penyebaran konten tidak pantas, atau ajakan berbahaya dari orang yang tidak dikenal.

Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk aktif memantau dan mengetahui dengan siapa saja anak mereka berinteraksi di WhatsApp. Namun tentu saja, hal ini perlu dilakukan dengan bijak agar tidak menimbulkan kesan memata-matai secara berlebihan. Untungnya, ada beberapa fitur yang tersedia di WhatsApp yang dapat digunakan orang tua untuk memantau aktivitas komunikasi anak dengan tetap menjaga privasi mereka.

Berikut ini tiga metode yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk mengetahui kontak atau grup mana saja yang sering dihubungi anak melalui WhatsApp:

1. Manfaatkan Fitur Forward Chat

Salah satu cara yang paling sederhana dan cepat adalah dengan menggunakan fitur “teruskan pesan” (forward chat). Fitur ini sebenarnya ditujukan untuk mempermudah pengguna mengirim ulang pesan ke kontak lain, namun bisa juga dimanfaatkan untuk memantau interaksi anak.

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:



Buka aplikasi WhatsApp di ponsel anak


Pilih salah satu ruang obrolan yang tersedia


Klik dan tahan salah satu pesan dalam obrolan tersebut


Pilih ikon “teruskan” atau “forward”


Setelah itu, akan muncul daftar kontak dan grup yang paling sering berinteraksi dengan akun anak di bagian atas layar



Dari sini, orang tua bisa melihat siapa saja yang sering dihubungi anak. Ini bisa menjadi langkah awal untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan anak tergolong wajar atau justru perlu mendapat perhatian lebih lanjut.

2. Cek Melalui Fitur Export Chat

Cara kedua yang bisa digunakan adalah dengan mengakses fitur ekspor chat (export chat). Meskipun terdengar teknis, cara ini sebenarnya cukup mudah dilakukan dan dapat memberikan informasi tambahan mengenai kontak-kontak yang sering dihubungi anak.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:



Buka aplikasi WhatsApp anak


Masuk ke menu Settings (Pengaturan)


Pilih opsi Chat


Klik pada Export Chat


Di bagian ini, akan terlihat daftar kontak yang sering dihubungi anak, biasanya ditampilkan dalam kolom "Frequently Contacted"



Fitur ini bisa sangat membantu dalam memberikan gambaran umum tentang interaksi anak, terutama untuk mendeteksi pola komunikasi yang tidak biasa atau adanya nama kontak asing yang mungkin mencurigakan.

3. Telusuri Melalui Penggunaan Penyimpanan Data WhatsApp

Cara ketiga yang bisa dimanfaatkan adalah dengan melihat penggunaan penyimpanan data di WhatsApp, karena komunikasi tidak hanya dalam bentuk teks, tapi juga foto, video, dokumen, dan file lainnya. Setiap interaksi digital ini akan meninggalkan jejak data yang bisa dianalisis.

Berikut panduannya:



Buka aplikasi WhatsApp anak


Masuk ke menu Settings


Pilih Storage and Data (Penyimpanan dan Data)


Klik pada Manage Storage (Kelola Penyimpanan)


Setelah masuk, akan terlihat daftar kontak dan grup yang paling banyak menghabiskan ruang penyimpanan



Informasi ini bisa menjadi indikator kuat untuk mengetahui siapa saja yang paling intens berinteraksi dengan anak melalui WhatsApp. Kontak yang berada di urutan atas biasanya adalah mereka yang paling sering mengirimkan pesan, gambar, video, atau file lainnya.

Mengapa Pengawasan Ini Penting?

Di tengah arus informasi digital yang begitu deras, penting bagi orang tua untuk tidak lengah dalam mendampingi aktivitas online anak-anaknya. WhatsApp, meskipun memiliki enkripsi end-to-end dan fitur privasi, tetap bisa menjadi medium penyebaran konten negatif jika tidak diawasi secara tepat.

Banyak kasus di mana anak-anak terlibat percakapan yang mengarah pada perundungan daring, penipuan, atau bahkan eksploitasi digital karena mereka berinteraksi dengan orang asing tanpa sepengetahuan orang tua. Maka dari itu, langkah pengawasan yang bijak dan penuh kasih justru merupakan bentuk perlindungan yang harus diprioritaskan.

Penting pula bagi orang tua untuk berkomunikasi secara terbuka dengan anak mengenai potensi risiko yang mungkin mereka hadapi di dunia digital. Ajarkan mereka untuk tidak sembarangan membagikan informasi pribadi dan untuk segera melapor jika menerima pesan atau ajakan yang mencurigakan.

Dengan kombinasi antara pengawasan aktif dan edukasi yang konsisten, anak akan tumbuh sebagai pengguna internet yang cerdas dan bertanggung jawab.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved