Sumber foto: iStock

Amazon Mau Beli TikTok Amerika? Ini Drama Panas di Balik Rencana Penyelamatan Aplikasi Viral dari Ancaman Blokir!

Tanggal: 8 Apr 2025 19:49 wib.
Tampang.com | Di tengah tekanan besar dari pemerintah Amerika Serikat terhadap TikTok, muncul kabar mengejutkan: Amazon dikabarkan ikut ambil bagian dalam upaya membeli operasi TikTok di wilayah AS. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh CNBC Internasional, mengutip sumber internal yang memahami dinamika negosiasi tersebut.

Amazon disebut telah menyampaikan penawarannya secara langsung kepada dua pejabat penting, yaitu Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Namun, sayangnya, tawaran tersebut tidak ditanggapi serius karena waktu pengajuannya sangat mepet—hanya beberapa hari sebelum tenggat waktu pelarangan TikTok di AS habis, yakni pada awal April 2025.

TikTok di Ambang Blokir: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Pemerintah AS sejak lama menaruh curiga terhadap aplikasi TikTok yang dimiliki oleh perusahaan Tiongkok, ByteDance. Kekhawatiran utama datang dari potensi penyalahgunaan data pengguna oleh pemerintah Tiongkok. Untuk itu, pemerintah AS mendesak agar ByteDance menjual operasional TikTok di Amerika Serikat kepada perusahaan lokal. Jika permintaan itu tidak dipenuhi, TikTok terancam diblokir secara permanen di negara tersebut.

Desakan penjualan TikTok ini sebenarnya sudah muncul sejak masa jabatan presiden sebelumnya. Namun, saat Donald Trump resmi kembali dilantik sebagai Presiden AS, ia memperkuat tekanan terhadap ByteDance, dengan memberi batas waktu yang lebih ketat.

Pada awalnya, deadline penjualan TikTok ditetapkan berakhir Januari 2025. Namun Trump memperpanjang masa negosiasi hingga 5 April 2025, dan kemudian kembali memperpanjangnya lagi selama 75 hari ke depan, mengingat belum tercapainya kesepakatan final.

Menurut Trump, proses negosiasi telah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Dalam pernyataannya, ia mengklaim bahwa pemerintah sedang melakukan upaya besar untuk "menyelamatkan TikTok" dari nasib pemblokiran total.

Banyak Peminat TikTok AS: Siapa Saja yang Tertarik?

Donald Trump juga menyebut bahwa ada banyak pihak yang tertarik untuk mengakuisisi TikTok, menunjukkan bahwa potensi bisnis aplikasi ini memang sangat besar. “Kami memiliki banyak calon pembeli. Ada minat yang luar biasa terhadap TikTok,” ujarnya seperti dikutip dari Channel News Asia.

Salah satu nama besar yang ikut disebut sebagai calon pembeli adalah Blackstone, perusahaan investasi dan ekuitas swasta ternama. Meski tidak berniat menjadi pemilik mayoritas, Blackstone dikabarkan tertarik untuk menjadi investor minoritas dalam operasional TikTok di Amerika.

Bahkan, Blackstone disebut telah mengadakan diskusi serius untuk bergabung dengan pemegang saham non-China di ByteDance. Beberapa nama besar lain yang disebut dalam konsorsium ini antara lain adalah Susquehanna International Group dan General Atlantic, dua perusahaan investasi yang sudah memiliki portofolio teknologi global.

Mengapa Amazon Tertarik Membeli TikTok?

Keterlibatan Amazon dalam potensi akuisisi TikTok menimbulkan banyak spekulasi. Sebagai salah satu raksasa teknologi dunia, Amazon dikenal memiliki ambisi besar dalam memperluas lini bisnisnya ke ranah media, konten digital, dan hiburan. TikTok, dengan jutaan pengguna aktif harian di AS, tentu menjadi platform strategis untuk ekspansi tersebut.

Namun, waktu pengajuan tawaran Amazon dianggap kurang tepat, karena hanya berselang beberapa hari dari batas waktu pemblokiran. Ini membuat para pejabat AS menganggap tawaran tersebut kurang realistis dan tidak layak dipertimbangkan secara serius dalam waktu yang singkat.

Meski begitu, langkah Amazon tetap menunjukkan bahwa TikTok merupakan aset digital yang sangat berharga, yang diperebutkan oleh berbagai pihak karena dampaknya yang luar biasa terhadap lanskap media sosial global.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Dengan tenggat waktu yang kembali diperpanjang 75 hari, semua mata kini tertuju pada kelanjutan proses negosiasi. ByteDance harus segera menemukan mitra strategis yang dapat dipercaya oleh pemerintah AS dan bisa menjamin keamanan data pengguna lokal. Jika tidak, opsi pemblokiran masih terbuka lebar.

Bagi pengguna TikTok di AS, nasib aplikasi favorit mereka masih menggantung. Apakah aplikasi ini akan tetap bisa diakses seperti biasa, atau akan menghadapi takdir seperti Huawei—itu semua tergantung pada seberapa cepat dan efektif kesepakatan bisa dicapai.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon dan Blackstone tetap menjadi sorotan. Apakah mereka akan berhasil menyusun konsorsium dan membuat penawaran yang menarik bagi ByteDance? Ataukah TikTok akan jatuh ke tangan entitas lain yang lebih siap secara waktu dan regulasi?

Yang jelas, drama akuisisi TikTok ini belum akan berakhir dalam waktu dekat. Masyarakat global, pelaku industri, dan tentunya pengguna TikTok di seluruh dunia akan terus memantau perkembangan ini dengan cermat.

Kesimpulan

Masuknya Amazon sebagai calon pembeli TikTok menunjukkan betapa strategisnya posisi aplikasi ini dalam dunia digital saat ini. Meski tawaran Amazon belum diproses lebih lanjut, minat dari perusahaan-perusahaan besar menunjukkan bahwa TikTok adalah aset yang sangat diincar, baik dari segi pengguna, data, maupun potensi monetisasi.

Dengan perpanjangan waktu negosiasi, bola kini ada di tangan ByteDance untuk segera mengambil keputusan besar. Apakah TikTok akan terus hidup di AS dengan wajah baru? Atau justru akan menghilang dari pasar digital terbesar di dunia?
Copyright © Tampang.com
All rights reserved