Alien Mars Tewas Dibunuh NASA, Ahli Bilang Tidak Sengaja
Tanggal: 19 Nov 2024 09:23 wib.
Peneliti Jerman mengungkapkan bahwa alien di Mars tewas terbunuh oleh pesawat NASA. Peristiwa tragis ini terjadi pada tahun 1970-an ketika NASA melakukan misi pengiriman dua pesawat ke Planet Merah.
Dirk Schulze-Makuch, seorang ahli astrobiologi dari Technische Universität Berlin di Jerman, memiliki pandangan unik terkait kehidupan di Mars.
Berdasarkan laporan dari Space.com yang dikutip oleh Futurism, Schulze-Makuch menduga bahwa misi Viking 1 secara tidak sengaja membunuh alien yang tinggal di Mars melalui eksperimen yang mereka lakukan pada tahun 1976.
NASA pada waktu itu melakukan percobaan dengan mencampur air, nutrisi, dan sampel tanah di Mars. Asumsi yang mendasari percobaan ini adalah bahwa makhluk hidup di Mars memiliki kebutuhan air seperti makhluk hidup di Bumi.
Menurut Schulze-Makuch, alien di Mars justru tewas akibat percobaan tersebut. Ia berpendapat bahwa kehidupan di Mars bergantung pada garam, mirip dengan organisme di Bumi yang hidup di wilayah kering seperti Padang Pasir Atacama di Cile.
"Di lingkungan yang sangat kering, kehidupan dapat memperoleh 'air' dari garam yang menyerap kelembaban dari atmosfer. Oleh karena itu, garam seharusnya menjadi fokus utama dalam pencarian makhluk hidup di Mars," ujar Schulze-Makuch.
Schulze-Makuch menyatakan bahwa misi Viking tanpa sengaja membunuh organisme yang mereka bawa dengan cara mencampurkan terlalu banyak air.
"Jika pandangan bahwa organisme dapat bertahan hidup dalam kondisi kering di Mars ini benar, maka seharusnya kita tidak lagi menggunakan strategi 'ikuti air' yang selama ini digunakan oleh NASA, melainkan kita harus mempertimbangkan garam sebagai petunjuk dalam pencarian mikroba," tulis Schulze-Makuch.
Dia mengusulkan penggunaan cairan garam yang tepat sebagai tempat tinggal bagi bakteri yang dapat "mengangkut" kehidupan dari Mars.
Schulze-Makuch memberikan contoh bagaimana hujan badai di Padang Pasir Atacama mengakibatkan kematian 70-80 persen bakteri karena organisme tersebut tidak mampu menanggung jumlah air yang begitu banyak dalam waktu singkat.
"Hampir 50 tahun setelah eksperimen biologi Viking, saatnya untuk melakukan pencarian kehidupan baru dengan pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem Mars," tulis Schulze-Makuch dalam komentarnya.
Dirk Schulze-Makuch berpendapat bahwa mengikuti jejak NASA dengan fokus pada "ikuti air" adalah pendekatan yang kurang produktif jika diterapkan dalam mencari makhluk hidup di Mars. Sebagai gantinya, Schulze-Makuch menyarankan agar fokus pencarian kehidupan di Mars dipusatkan pada garam, yang dapat menjadi petunjuk utama dalam mencari mikroba yang mungkin hidup di planet tersebut.
Selain itu, Schulze-Makuch juga menyatakan bahwa perlu dilakukan pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem Mars. Hal ini penting untuk mendukung upaya-upaya dalam pencarian kehidupan baru di planet tersebut, terutama setelah kejadian tragis yang terjadi pada alien di Mars akibat eksperimen Viking 1.
Peneliti Jerman ini juga mengusulkan penggunaan cairan garam yang tepat sebagai habitat bagi bakteri Mars yang dapat "mengangkut" kehidupan dari planet tersebut. Ini merupakan langkah yang dianggap lebih efektif dan cerdas dalam menjalankan misi pencarian kehidupan baru di Mars.