Alibaba Bangkit Kembali: Saham Naik dan AI Jadi Fokus Baru
Tanggal: 22 Feb 2025 13:56 wib.
Tampang.com | Alibaba mulai bangkit setelah menghadapi tekanan bertubi-tubi dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan e-commerce raksasa asal China ini sempat mengalami berbagai hambatan, mulai dari persaingan ketat di industri e-commerce, proses restrukturisasi yang tidak mudah, hingga sejumlah petinggi yang meninggalkan perusahaan. Namun, sinyal kebangkitan mulai terlihat setelah kehadiran kembali pendirinya, Jack Ma, dalam pertemuan khusus dengan Presiden China, Xi Jinping.
Jack Ma Kembali ke Panggung
Setelah cukup lama absen dari sorotan publik, Jack Ma kembali muncul dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Xi Jinping. Momen ini menjadi simbol mencairnya hubungan Alibaba dengan pemerintah China, yang sebelumnya sempat tegang. Pertemuan ini memberikan angin segar bagi Alibaba dan meningkatkan optimisme investor terhadap masa depan perusahaan.
Kehadiran Jack Ma dalam pertemuan tersebut langsung berdampak positif pada pergerakan saham Alibaba. Pada pembukaan perdagangan Jumat (21/2/2025), saham Alibaba di bursa Hong Kong melonjak hingga 10%. Kenaikan ini menjadi pencapaian tertinggi dalam lebih dari tiga tahun terakhir. Di Amerika Serikat, saham Alibaba yang terdaftar di NYSE juga mengalami lonjakan sebesar 8%, menandai peningkatan harian terbesar sejak September tahun lalu.
Laporan Keuangan Positif
Optimisme investor terhadap Alibaba semakin diperkuat oleh laporan keuangan kuartal III 2024 yang menunjukkan hasil di atas ekspektasi analis. Alibaba melaporkan pendapatan sebesar 280,15 miliar yuan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan prediksi analis yang dikumpulkan oleh LSEG, yang memperkirakan pendapatan sebesar 279,34 miliar yuan.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa Alibaba masih memiliki daya saing tinggi di tengah gempuran kompetitor. Selain itu, perusahaan juga mengumumkan rencana investasi besar-besaran dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) dan komputasi cloud untuk memperkuat bisnisnya di masa depan.
AI dan E-Commerce Jadi Fokus Baru
Dalam strategi terbarunya, Alibaba menegaskan komitmennya untuk berinvestasi lebih besar pada kecerdasan buatan (AI) dan e-commerce. CEO Alibaba, Eddie Wu, menyatakan bahwa AI akan membawa peluang transformasi industri yang hanya terjadi sekali dalam beberapa dekade. Oleh karena itu, Alibaba akan mengalokasikan investasi signifikan dalam AI dan teknologi komputasi cloud selama tiga tahun ke depan.
Sebagai bagian dari ekspansi di bidang AI, Alibaba juga menjalin kerja sama dengan Apple untuk mengembangkan sistem AI Apple Intelligence di iPhone yang dijual di China. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Alibaba dalam industri teknologi global dan semakin memperluas pengaruhnya dalam ekosistem AI.
Selain itu, Alibaba baru-baru ini meluncurkan peningkatan pada sistem AI Qwen miliknya. Menurut perusahaan, versi terbaru AI Qwen mampu mengungguli model AI DeepSeek V3 yang dirilis akhir Januari lalu. Ini menandakan bahwa Alibaba semakin serius dalam pengembangan AI dan berusaha menjadi pemain utama dalam industri ini.
Tantangan yang Masih Menghadang
Meski mengalami kebangkitan, Alibaba masih harus menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah persaingan ketat di industri e-commerce, terutama dari pesaing domestik seperti JD.com dan Pinduoduo yang terus berkembang pesat. Selain itu, regulasi dari pemerintah China tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan, mengingat industri teknologi di negara tersebut masih berada di bawah pengawasan ketat.
Namun, dengan dukungan strategi baru yang berfokus pada AI dan komputasi cloud, serta mencairnya hubungan dengan pemerintah China, Alibaba tampaknya siap untuk kembali ke jalur kejayaan. Perusahaan ini tidak hanya berusaha mempertahankan dominasinya di industri e-commerce, tetapi juga merambah lebih jauh ke dunia teknologi masa depan.
Kesimpulan
Alibaba menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah menghadapi berbagai tantangan selama beberapa tahun terakhir. Kehadiran Jack Ma dalam pertemuan dengan Presiden Xi Jinping membawa sentimen positif bagi investor, yang tercermin dalam lonjakan harga saham Alibaba. Selain itu, laporan keuangan yang positif dan rencana investasi besar dalam AI dan e-commerce menunjukkan bahwa Alibaba masih memiliki daya saing tinggi di industri ini.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil, Alibaba berpotensi kembali menjadi salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia. Namun, perusahaan ini masih harus menghadapi persaingan ketat dan tantangan regulasi sebelum benar-benar dapat mengklaim kembali posisinya di puncak industri teknologi global.