Sumber foto: Google

AI Masuk Sekolah, Guru Mulai Tergeser? Dunia Pendidikan Hadapi Dilema Baru

Tanggal: 17 Mei 2025 13:09 wib.
Tampang.com | Beberapa sekolah dan platform edukasi digital di Indonesia mulai menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan bimbingan belajar otomatis, mengevaluasi tugas siswa, hingga menyusun materi pembelajaran. Namun, tren ini memicu kekhawatiran: apakah AI sedang menggantikan peran guru?

AI Dipuji karena Efisien, tapi Minim Empati
Teknologi AI mampu memberikan jawaban cepat, menyesuaikan pembelajaran sesuai kemampuan siswa, dan menilai hasil kerja secara instan. Tapi pendidikan bukan hanya soal angka dan jawaban—peran emosional guru tetap tak tergantikan.

“AI bisa menilai, tapi tidak bisa memahami latar belakang psikologis atau sosial siswa,” kata Murni Ayuningtyas, pengamat pendidikan digital.

Ancaman terhadap Profesi Guru?
Di tengah dorongan efisiensi, beberapa sekolah swasta mulai mengurangi jumlah tenaga pengajar dan mengandalkan AI sebagai pengganti guru pendamping. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan semakin tersisihnya guru manusia dari ruang kelas.

Ketimpangan Teknologi dan Aksesibilitas
Masalah lain adalah ketimpangan akses: hanya sekolah dengan dana dan infrastruktur memadai yang bisa menggunakan teknologi ini. Sementara itu, sekolah di daerah tertinggal masih kesulitan menyediakan fasilitas dasar, apalagi AI.

Solusi: Kolaborasi, Bukan Substitusi
Para ahli menyarankan AI digunakan untuk membantu, bukan menggantikan. Perlu ada regulasi dan kurikulum yang memastikan teknologi tetap melibatkan peran guru sebagai fasilitator utama pendidikan, bukan operator yang tergantikan mesin.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved