Sumber foto: iStock

AI dan Masa Depan Wall Street: 200 Ribu Pekerjaan Terancam dalam 3-5 Tahun

Tanggal: 14 Jan 2025 21:03 wib.
Kecerdasan buatan (AI) semakin memainkan peran besar dalam dunia kerja, dan dampaknya pada pasar tenaga kerja kian terasa. Berdasarkan laporan survei Bloomberg Intelligence yang dikutip dari Tech Radar pada Selasa (14/1/2025), diperkirakan sekitar 200 ribu pekerjaan di sektor Wall Street akan hilang dalam 3-5 tahun mendatang akibat integrasi AI ke dalam alur kerja perusahaan.

Survei tersebut melibatkan para Chief Information Technology (CIT), yang mayoritas memprediksi sekitar 3% pekerjaan akan terpangkas dalam beberapa tahun ke depan. Sebanyak satu dari empat responden bahkan memproyeksikan PHK pada 5-10% dari total karyawan di perusahaan mereka.

Pekerjaan yang Berisiko Tinggi
Menurut analis Tomasz Noetzel, yang juga merupakan penulis laporan ini, ada beberapa jenis pekerjaan yang menghadapi risiko tinggi akibat penerapan AI. Posisi back office, middle office, dan operasional menjadi yang paling rentan. Hal ini disebabkan karena pekerjaan di kategori tersebut sering kali melibatkan tugas-tugas rutin dan berulang yang mudah diotomatisasi. Dengan teknologi otomasi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi beban kerja manusia, dan memangkas biaya operasional.

Namun, Noetzel juga menegaskan bahwa AI tidak sepenuhnya menghapus keberadaan pekerjaan, melainkan mengubah struktur dunia kerja yang ada saat ini. “AI tidak akan sepenuhnya menghilangkan pekerjaan, melainkan membawa transformasi dalam tenaga kerja,” ujarnya.

Efisiensi yang Lebih Tinggi, Keuntungan Lebih Besar
Selain potensi kehilangan pekerjaan, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa adopsi AI mampu memberikan dampak positif berupa peningkatan efisiensi operasional dan pengurangan biaya secara signifikan, khususnya di sektor perbankan. Diproyeksikan, pada tahun 2027, laba sebelum pajak perusahaan perbankan dapat meningkat sebesar 12-17% dibandingkan dengan kondisi saat ini.

Survei ini juga menemukan bahwa mayoritas responden, yakni empat dari lima orang, percaya bahwa AI akan berkontribusi pada peningkatan produktivitas perusahaan. Lebih dari itu, AI juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan pendapatan hingga 5% dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan.

Transformasi Dunia Kerja
Meski ancaman PHK menjadi sorotan utama, laporan ini menggarisbawahi bahwa AI sebenarnya menawarkan peluang untuk menciptakan efisiensi yang lebih baik. Transformasi yang dibawa oleh AI memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan teknologi canggih untuk tugas-tugas tertentu, sementara sumber daya manusia dapat difokuskan pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, inovasi, dan kemampuan pengambilan keputusan yang kompleks.

Transformasi ini tentu membutuhkan adaptasi dari pihak karyawan maupun perusahaan. Pengembangan keterampilan baru dan pelatihan ulang menjadi kunci untuk memastikan bahwa tenaga kerja tetap relevan di era AI. Dengan demikian, peran manusia tetap penting, meskipun AI semakin mengambil alih tugas-tugas yang bersifat rutin dan otomatis.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved