AI dan Ancaman Kepunahan Manusia: Akankah Teknologi Melampaui Kendali dalam 30 Tahun?
Tanggal: 29 Des 2024 13:26 wib.
Sebuah peringatan keras datang dari Geoffrey Hinton, salah satu pionir kecerdasan buatan (AI), yang menyatakan bahwa kecepatan perkembangan teknologi AI dapat mengancam eksistensi manusia dalam waktu dekat.
Dalam wawancaranya dengan The Guardian, Hinton mencatat bahwa ada kemungkinan sebesar 10% hingga 20% bahwa AI dapat menyebabkan kepunahan manusia dalam tiga dekade ke depan. Hal ini menjadi sorotan serius mengingat dampak yang dapat ditimbulkan oleh gelombang teknologi yang sedang berkembang pesat.
Pada tahun ini, Hinton bahkan meraih penghargaan Nobel dalam bidang fisika atas karya-karyanya di bidang AI, yang memberikan bobot serius terhadap peringatannya. Dalam pernyataan sebelumnya, ia bahkan menyatakan bahwa terdapat kemungkinan teknologi AI akan memunculkan bencana besar bagi umat manusia.
Menurut Hinton, kecerdasan buatan akan menciptakan sistem yang jauh lebih kuat dan cerdas daripada manusia. Ia menggambarkan bahwa manusia akan menjadi seperti balita jika dibandingkan dengan kecerdasan sistem AI yang nantinya mendominasi.
Sebagai sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia, kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk mengancam eksistensi manusia. Hinton juga pernah menekankan kekhawatirannya terhadap kemungkinan bahwa AI akan digunakan sebagai alat untuk menyakiti orang lain.
Dalam hal ini, dia menyoroti bahwa kekhawatiran utama para ahli keamanan AI adalah terkait dengan potensi penciptaan kecerdasan buatan yang dapat lebih cerdas daripada manusia, yang kemudian dapat menjadi ancaman eksistensial jika tidak dikendalikan dengan baik.
Hal ini semakin diperparah dengan laju perkembangan AI yang terus meningkat dengan cepat, jauh lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Hinton telah mengundurkan diri dari pekerjaannya di Google untuk menyampaikan keprihatinannya secara terbuka terhadap risiko yang ditimbulkan oleh pengembangan AI yang tidak terkendali.
Dalam situasi seperti ini, regulasi pemerintah terhadap teknologi AI menjadi sangat penting. Hinton menekankan bahwa tanpa regulasi yang kuat, pengembangan AI mungkin tidak akan terkendali dan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius bagi manusia. Dia mendesak adanya regulasi yang mengatur pengembangan AI guna memastikan keamanan dan kemanusiaan dalam pemanfaatannya.
Dalam pandangannya, Hinton juga menyatakan bahwa peraturan pemerintah merupakan satu-satunya cara untuk memaksa perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan lebih banyak penelitian tentang keselamatan dalam pengembangan AI. Tanpa adanya regulasi yang kuat, risiko kehadiran AI yang lebih cerdas daripada manusia dapat menjadi kenyataan dalam waktu yang lebih singkat dari perkiraan sebelumnya.
Dalam konteks ini, peringatan Hinton sangat penting dan harus dijadikan sebagai pegangan dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Perhatian yang serius terhadap risiko dan dampak sosial dari AI perlu menjadi prioritas bersama bagi semua pihak terkait.
Kesadaran akan ancaman yang mungkin timbul dari perkembangan teknologi AI harus diiringi dengan tindakan konkret dalam pengaturan dan pengawasan pengembangan kecerdasan buatan untuk memastikan keberlanjutan dan keberadaan manusia di masa depan. Kita perlu memastikan bahwa teknologi AI tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga tidak menimbulkan ancaman serius bagi eksistensimanusia.