Sumber foto: iStock

AI Akan Mengubah Dunia Trading di 2025: Peluang dan Tantangan yang Perlu Anda Ketahui

Tanggal: 29 Des 2024 13:26 wib.
Peningkatan adopsi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) diprediksi akan menjadi salah satu tren utama dalam dunia trading tahun 2025. Prediksi ini sejalan dengan temuan baru-baru ini dari PwC yang menyatakan bahwa AI akan mengalami kemajuan signifikan dari segi kualitas, akurasi, kapabilitas, dan otomatisasi pada tahun depan. Hal ini diharapkan akan mempercepat pertumbuhan teknologi AI secara eksponensial, memberikan dampak positif bagi korporasi dan trader retail.

Dalam proyeksi yang dibagikan oleh Octa, sebuah broker dengan lisensi global, terungkap bahwa AI dalam trading akan mengalami perkembangan yang signifikan pada tahun 2025. Pembelajaran mesin terus mendefinisikan ulang lanskap trading dengan meningkatkan kecepatan dan ketepatan analisis pasar. Hasil laporan Stabilitas Keuangan Global IMF 2024 menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan buatan siap untuk meningkatkan efisiensi pasar.

Alat bantu berbasis AI diharapkan dapat memungkinkan penyeimbangan kembali portofolio dan pemrosesan yang lebih efisien untuk trading dalam jumlah besar di kelas aset seperti ekuitas dan obligasi. 

Hal ini juga ditunjukkan oleh adopsi model bahasa besar (LLM) dalam jaringan neural yang telah menunjukkan potensi yang sangat besar untuk melakukan analisis sentimen dalam trading. Dengan demikian, trader dapat memperoleh wawasan tentang perkembangan geopolitik dan perkiraan ekonomi dengan lebih akurat.

Trading algoritmik juga akan semakin berkembang dengan sistem berbasis AI yang memungkinkan eksekusi lebih cepat dan mengurangi kesalahan operasional. World Trade Organization (WTO) menekankan bahwa transformasi digital pasar akan meningkatkan ketergantungan terhadap otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi dan likuiditas trading.

Kemajuan dalam analisis prediktif bertenaga AI akan merubah cara prediksi pasar internasional dilakukan, memberikan wawasan yang lebih akurat dan dapat ditindaklanjuti. Dengan ketersediaan alat bantu AI, para investor dapat mengenali trend dan merespons perubahan dengan lebih percaya diri, tanpa terpengaruh oleh emosi saat pasar sedang bergejolak.

Meskipun manfaatnya sangat besar, strategi bisnis berbasis AI juga datang dengan risiko tersendiri. IMF memperingatkan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada model algoritmik dapat meningkatkan volatilitas pasar selama krisis global. 

Selain itu, keamanan data juga menjadi tantangan yang perlu diwaspadai. Ancaman siber yang menargetkan AI meningkat sebesar 47%, sehingga diperlukan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi algoritma terhadap manipulasi data dan akses yang tidak sah.

Untuk memanfaatkan AI secara efektif, para trader, terutama pendatang baru, perlu mempersiapkan diri dengan pelatihan khusus dan pengujian penerapan AI saat trading pada akun demo. Kemudian, adopsi AI di masa depan juga perlu diimbangi dengan pemantauan pasar dan pengambilan keputusan oleh manusia, agar risiko terkait ketergantungan pada algoritma dapat dimitigasi.

Octa sebagai broker internasional sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi perkembangan AI pada tahun 2025. Dalam layanannya, Octa tidak hanya menyediakan akses ke pasar finansial dan berbagai layanan yang digunakan oleh klien dari 180 negara, tetapi juga memberikan webinar edukasi, artikel, dan tool analisis gratis untuk membantu klien mencapai tujuan investasi. Perusahaan ini juga terlibat dalam jaringan inisiatif amal dan kemanusiaan yang komprehensif sebagai bagian dari komitmen sosialnya.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved