Sumber foto: Google

Adu Jotos Kecerdasan! ChatGPT vs Claude AI — Siapa Raja Baru Kecerdasan Buatan?

Tanggal: 24 Nov 2025 09:23 wib.
Jakarta — Persaingan kecerdasan buatan (AI) global kembali memanas setelah dua raksasa model bahasa, ChatGPT (OpenAI) dan Claude AI (Anthropic), merilis pembaruan besar yang membuat publik bertanya-tanya: mana yang sebenarnya lebih cerdas? Dunia teknologi, industri kreatif, hingga akademisi kini ramai memperdebatkan siapa yang berada di puncak piramida AI generatif.

Meskipun keduanya sama-sama dirancang sebagai large language model (LLM) dengan kemampuan percakapan tingkat lanjut, gaya kerja, karakter, dan pendekatannya terhadap pemecahan masalah sangat berbeda. Perbedaan inilah yang kemudian memicu adu perbandingan antara dua AI paling berpengaruh saat ini.

1. Kepribadian dan Gaya Respons: ChatGPT Lebih Fleksibel, Claude Lebih Tenang

Salah satu perbedaan paling mencolok antara ChatGPT dan Claude terletak pada gaya bertuturnya.
ChatGPT dikenal luwes, ekspresif, dan adaptif. Ia mampu menjawab dengan nada formal, santai, humoris, hingga gaya penulis tertentu. Banyak pengguna memujinya karena terasa lebih hidup dan kreatif dalam memberikan jawaban, terutama untuk ide, konsep, tulisan, dan brainstorming.

Sebaliknya, Claude AI lebih tampak seperti asisten kantor yang tenang, rapi, dan berhati-hati. Claude biasanya menyusun jawaban dengan struktur yang jelas, analitis, dan sangat stabil. Banyak akademisi menyukai hal ini karena minim “improvisasi” dan lebih fokus pada penjelasan terstruktur.

Namun, beberapa pengguna menilai Claude terkadang terlalu hati-hati sehingga responsnya terkesan repetitif. Sementara ChatGPT, meski kreatif, kadang dianggap terlalu “berimajinasi” dalam situasi yang membutuhkan ketelitian.

2. Kemampuan Analisis: Claude Unggul di Teks Panjang, ChatGPT Jagonya di Logika Multi-Langkah

Dalam konteks analisis teks panjang, Claude sering disebut memiliki keunggulan. Model ini dirancang dengan kapasitas konteks besar yang memungkinkan membaca, memahami, dan menganalisis dokumen berlembar-lembar dalam satu sesi. Hal ini membuatnya unggul pada tugas seperti ringkasan dokumen, kajian ilmiah, atau analisis hukum.

ChatGPT, terutama versi-model terbaru, unggul dalam pemecahan masalah multi-langkah, logika kompleks, dan penalaran kreatif. Model ini sering menunjukkan kemampuan menyusun argumen yang konsisten sekaligus inovatif — perpaduan unik yang kadang sulit ditandingi pesaing.

Dalam tes informal pengguna, Claude kerap lebih stabil ketika diminta membaca teks sangat panjang, tetapi ChatGPT unggul saat diminta membuat strategi, menyusun perencanaan, atau memecahkan masalah yang membutuhkan kreativitas plus analisis.

3. Kreativitas: ChatGPT Masih Juara

Jika bicara kreativitas, mayoritas pengamat sepakat bahwa ChatGPT berada satu langkah di depan. Ia lebih pandai menghasilkan cerita, dialog, konsep seni, skenario film, pitch bisnis, dan ide orisinal.

Claude mampu membuat konten kreatif, namun cenderung lebih “hati-hati” sehingga tidak segalanya muncul se-imajinatif ChatGPT. Banyak penulis dan kreator konten memilih ChatGPT saat membutuhkan wild ideas, eksplorasi naratif, atau gaya tulisan sangat ekspresif.

4. Akurasi dan Ketelitian: Claude Cenderung Lebih Stabil

Dalam beberapa pengujian pengguna di komunitas AI, Claude dianggap konsisten dalam menjaga akurasi jawaban pada konteks ilmiah dan teknis. Pendekatan penalarannya yang konservatif membuat Claude tidak terlalu sering memberikan jawaban berani tanpa referensi kuat.

ChatGPT tetap akurat dalam banyak kasus, terutama dengan instruksi yang tepat, tetapi gaya generatifnya yang lebih bebas membuatnya perlu pengarahan yang lebih spesifik untuk tugas yang membutuhkan ketepatan tinggi.

5. Etika dan Keamanan: Dua Pendekatan Berbeda

Kedua AI ini memiliki mekanisme keamanan ketat, tetapi pendekatannya berbeda.



Claude dirancang oleh perusahaan yang menekankan AI safety sejak fase awal. Tidak mengherankan jika modelnya cenderung lebih membatasi topik sensitif dan lebih cepat mengalihkan pembahasan ke konteks aman.


ChatGPT tetap mengikuti standar keamanan tinggi, namun cenderung lebih fleksibel menjawab pertanyaan selama tidak melanggar aturan penggunaan.



Bagi pengguna umum, perbedaan ini berarti Claude sangat sulit diajak membahas skenario ekstrem atau berisiko, sedangkan ChatGPT lebih responsif dalam konteks edukatif atau simulasi yang aman.

6. Mana yang Lebih “Cerdas”? Jawabannya Tergantung Pengguna

Tidak ada jawaban absolut mengenai siapa yang paling cerdas, karena kecerdasan diukur berdasarkan apa yang dibutuhkan pengguna.

ChatGPT unggul jika:



membutuhkan kreativitas tinggi


memerlukan ide, tulisan, atau konsep out-of-the-box


ingin percakapan natural, ekspresif, dan adaptif


butuh pemikiran strategis atau logika multi-langkah



Claude AI unggul jika:



bekerja dengan dokumen panjang


membutuhkan penjelasan terstruktur dan tertib


mengutamakan stabilitas dan kehati-hatian


lebih menyukai gaya akademis dan analitis



Dua Raksasa, Dua Keunggulan

Perdebatan ChatGPT vs Claude AI tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Namun satu hal jelas: keduanya mendorong standar kecerdasan buatan ke level yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Pertanyaan “mana yang lebih cerdas?” mungkin justru tidak relevan. Yang lebih tepat adalah:
Mana yang paling cocok untuk kebutuhan Anda?
Copyright © Tampang.com
All rights reserved