Sumber foto: Google

9 Tahun Misteri Jatuhnya Pesawat EgyptAir MS804 Masih Belum Terungkap

Tanggal: 20 Mei 2025 22:39 wib.
Tampang.com | Tragedi jatuhnya pesawat EgyptAir dengan nomor penerbangan MS804 hingga kini masih menyimpan banyak misteri. Pesawat jenis Airbus A320 ini menghilang dari radar pada dini hari 19 Mei 2016 saat sedang melintasi rute dari Paris menuju Kairo. Insiden memilukan tersebut merenggut nyawa seluruh 66 orang yang ada di dalamnya, terdiri dari 56 penumpang, 7 awak kabin, dan 3 petugas keamanan. Meski hampir satu dekade berlalu, penyebab pasti kecelakaan ini masih belum terungkap secara tuntas, menyisakan berbagai teori dan spekulasi yang belum mendapat jawaban jelas.

Pesawat MS804 berangkat dari Bandara Charles de Gaulle, Paris, pada 18 Mei 2016 pukul 23.09 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Kairo keesokan harinya. Namun, pada pukul sekitar 02.30 waktu Mesir, pesawat tiba-tiba hilang dari radar ketika berada di ketinggian 37.000 kaki di atas Laut Mediterania, sekitar 290 kilometer di utara Alexandria. Menariknya, tidak ada panggilan darurat atau sinyal distress yang dikirimkan pilot sebelum hilang kontak, dan komunikasi terakhir dengan pengatur lalu lintas udara di Yunani tidak menunjukkan adanya gangguan teknis.

Tim pencarian dan penyelamatan internasional segera dikerahkan dan dalam beberapa hari berhasil menemukan serpihan pesawat serta jenazah korban yang mengambang di laut. Namun, penemuan lokasi reruntuhan besar dan dua kotak hitam baru terjadi hampir satu bulan kemudian di kedalaman lebih dari 3.000 meter di bawah laut. Setelah diperbaiki, data dari kotak hitam menunjukkan adanya asap yang terdeteksi di toilet dan kompartemen avionik beberapa menit sebelum pesawat hilang. Suara alarm kebakaran sempat aktif, dan rekaman suara di kokpit mencatat diskusi kru yang panik membahas asap tersebut, namun penyebabnya tetap belum jelas.

Penyelidikan awal mengindikasikan kemungkinan korsleting atau kebakaran listrik di bagian depan pesawat. Namun, pada akhir 2016, pemerintah Mesir mengumumkan temuan jejak bahan peledak di jenazah beberapa korban dan menyatakan kecelakaan ini sebagai hasil sabotase teroris. Pernyataan ini berbeda dengan hasil investigasi Biro Investigasi dan Analisis Keselamatan Penerbangan Sipil Prancis (BEA) yang menolak klaim adanya ledakan atau sabotase, dan lebih menyoroti kemungkinan kerusakan teknis yang memicu kebakaran internal.

Perbedaan pandangan antara pihak Mesir dan Prancis ini menambah kompleksitas dalam mengungkap penyebab sebenarnya. Dari 66 korban meninggal, terdapat warga dari 12 negara, dengan mayoritas berasal dari Mesir dan Prancis, termasuk anak-anak dan staf diplomatik. Pihak maskapai menegaskan bahwa semua kru memiliki rekam jejak profesional yang baik, dan pesawat dalam kondisi layak terbang saat lepas landas.

Hingga saat ini, belum ada laporan investigasi final yang dirilis secara menyeluruh oleh otoritas Mesir. Publik masih menanti jawaban yang dapat mengungkap secara pasti apa yang terjadi pada penerbangan MS804 di ketinggian 37.000 kaki, dan mengakhiri misteri yang telah berlangsung hampir sepuluh tahun ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved