Sumber foto: iStock

83 Juta Pekerjaan Terancam Punah: Bagaimana AI Mengubah Dunia Kerja?

Tanggal: 18 Des 2024 19:04 wib.
Punahnya banyak pekerjaan menjadi salah satu dampak yang tidak terelakkan dari perkembangan teknologi, terutama seiring dengan berkembangnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mengancam sejumlah pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia. Laporan dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) periode 2023-2027 menunjukkan bahwa sekitar 83 juta lapangan pekerjaan diperkirakan akan menghilang akibat dari perkembangan teknologi yang semakin masif.

Menurut riset yang dilakukan oleh Future of Work 2023, sebanyak 23% tenaga kerja pada sejumlah industri diprediksi akan mengalami perubahan signifikan dalam kurun waktu lima tahun saja. Dampak dari perkembangan teknologi ini tidak hanya terbatas pada hilangnya pekerjaan, namun juga diperkirakan akan muncul beberapa profesi baru selama periode yang sama.

Salah satu sektor industri yang diyakini akan mengalami perubahan drastis adalah sektor media, hiburan, dan olahraga, di mana sekitar 23% pekerjaan diprediksi akan lenyap atau diisi oleh profesi-profesi baru. Begitu juga dalam sektor pemerintahan, komunikasi digital, teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok, dimana lebih dari 23% pekerjaan diperkirakan akan berubah.

Berdasarkan laporan WEF, terdapat 15 pekerjaan yang diperkirakan akan menuju kepunahan hingga tahun 2027 mendatang, di antaranya adalah:

1. Teller bank

2. Petugas pos

3. Kasir dan petugas loket

4. Pekerja data entry

5. Sekretaris dan staf administrasi

6. Staf pencatat stok (stock-keeping)

7. Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

8. Legislator dan pejabat pemerintahan

9. Staf statistik, asuransi, dan keuangan

10. Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

11. Satpam

12. Manajer kredit dan pinjaman

13. Penyelidik dan pemeriksa klaim

14. Penguji perangkat lunak (software)

15. Relationship manager

Perkembangan teknologi, terutama AI, telah mengubah lanskap pekerjaan secara signifikan. Banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia kini dapat digantikan oleh teknologi, efisiensi yang lebih tinggi, dan biaya yang lebih rendah. Seiring dengan kemajuan teknologi, beberapa pekerjaan bertumpu pada keterampilan manusia yang tergolong rutin, bisa diotomatisasi, dan mudah untuk digantikan oleh algoritma atau mesin.

Dalam beberapa kasus, pergeseran ini bisa memberikan kesempatan untuk menciptakan pekerjaan baru yang relevan dengan kebutuhan masa kini. Namun, hal ini juga menuntut adanya upaya untuk menyesuaikan keterampilan dan pengetahuan seiring dengan perkembangan tren pekerjaan yang ada.

Salah satu contoh nyata dari dampak perubahan ini adalah melalui kehadiran kasir otomatis (self-checkout) dan teknologi pengenalan wajah yang dapat menggantikan beberapa tugas yang sebelumnya dilakukan oleh petugas kasir. Begitu juga dengan pekerjaan

 Sementara itu, para peneliti, analis keuangan, dan spesialis keuangan diperkirakan masih akan dibutuhkan dalam era digital ini. Meski demikian, kemampuan untuk memanfaatkan teknologi baru menjadi suatu keharusan.

Untuk pekerjaan di bidang penjualan, AI juga telah mengubah cara konsumen berinteraksi dengan produk dan layanan, dan ini berpotensi mengubah peran penjual konvensional. Banyak layanan keuangan bergerak menuju model yang lebih terotomatisasi dengan adanya teknologi canggih, tetapi tetap membutuhkan tingkat kepercayaan dan fleksibilitas dari para pekerjanya.

Selain itu, di era yang semakin terhubung, posisi pos, petugas pos, dan penjual koran juga menghadapi perubahan signifikan. Layanan pos tradisional dihadapkan pada persaingan dengan layanan pengiriman paket yang semakin canggih, sementara sirkulasi dan distribusi koran telah berpindah ke platform digital.

Oleh karena itu, memahami tren-tren ini dan bersiap-siap untuk beradaptasi merupakan langkah yang penting untuk memperkuat daya saing di pasar kerja yang terus berubah. Hal ini juga menekankan perlunya investasi dalam pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kemajuan teknologi sehingga tenaga kerja dapat mengikuti arus perubahan ini.

Tentu saja, transisi ke pekerjaan baru tidak selalu mudah, terutama bagi mereka yang kehilangan pekerjaan akibat perkembangan teknologi. Oleh karena itu, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan perlu bekerja sama untuk menciptakan program-program pelatihan, dukungan, dan kesempatan yang dapat membantu tenaga kerja dalam menghadapi perubahan yang sedang terjadi.

Seiring dengan kemajuan teknologi, para pekerja di seluruh dunia dihadapkan pada dinamika yang semakin kompleks. Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi untuk selalu siap dan mengantisipasi perubahan yang akan terjadi, agar dapat tetap relevan dan berdaya saing dalam era digital yang terus berkembang.

Tantangan-tantangan ini memang tidak mudah, namun dengan sikap terbuka untuk belajar dan beradaptasi, kita dapat menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri dan kesempatan yang lebih besar untuk berkembang dalam lingkungan kerja yang selalu berubah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved