Sumber foto: Google

282 Layanan Kementerian Hilang Akibat Peretasan PDN, Hanya 44 yang Memiliki Cadangan

Tanggal: 27 Jun 2024 20:48 wib.
Data merupakan aset yang sangat berharga dalam era digital seperti saat ini. Hal ini menjadi semakin jelas ketika sebanyak 282 layanan kementerian terdampak akibat peretasan Pusat Data Nasional (PDN). Lebih menyedihkan lagi, hanya 44 layanan tersebut yang memiliki cadangan data. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) langsung bertindak cepat dengan memprioritaskan pemulihan layanan di 44 kementerian yang sebelumnya terdampak peretasan ke PDN. Skala prioritas ini ditentukan setelah pihak terkait mengetahui instansi-instansi yang memiliki data cadangan untuk sistem layanan.

Peretasan terhadap PDN ini menyebabkan hilangnya data dan layanan penting yang dikelola oleh kementerian. Dampaknya pun sangat signifikan, tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat secara luas. Keberadaan cadangan data menjadi krusial dalam mengatasi keadaan darurat seperti ini.

Kondisi ini menunjukkan bahwa perlindungan data dan keamanan cyber menjadi hal yang sangat urgen dalam setiap pelayanan publik, terutama di era digital ini. Sungguh ironis bahwa meskipun begitu banyak layanan yang terdampak, namun hanya segelintir kementerian yang memiliki cadangan data untuk mengatasi insiden seperti ini.

Usman, salah satu pejabat Kemenkominfo, belum merincikan kementerian mana saja yang diprioritaskan pemulihan layanannya. Namun, langkah prioritasi ini merupakan tindakan yang tepat untuk memastikan bahwa layanan publik segera pulih dan kembali beroperasi dengan normal.

Pentingnya pemulihan layanan publik yang terganggu akibat peretasan ini sangatlah mendesak. Masyarakat bergantung pada layanan-layanan yang disediakan oleh pemerintah, dan keamanan serta ketersediaan data sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan layanan tersebut.

Hal ini juga menjadi peringatan bagi pihak terkait, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, bahwa perlindungan data dan keamanan cyber harus menjadi prioritas utama. Langkah-langkah preventif dan proaktif perlu terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.

Kejadian ini juga menyoroti perlunya koordinasi yang lebih baik antara berbagai kementerian dan lembaga terkait dalam mencegah dan mengatasi insiden keamanan cyber. Kerjasama lintas sektoral menjadi krusial dalam menghadapi ancaman-ancaman cyber yang semakin kompleks.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved