Sumber foto: iStock

200.000 Pekerjaan Terancam Hilang! Apakah AI Akan Mengubah atau Menghancurkan Dunia Kerja?

Tanggal: 5 Feb 2025 08:33 wib.
Kehadiran kecerdasan buatan (AI) semakin membawa perubahan besar dalam berbagai sektor industri. Namun, salah satu ketakutan terbesar yang muncul adalah ancaman terhadap lapangan pekerjaan. Dalam beberapa tahun ke depan, AI diperkirakan akan menggantikan banyak posisi kerja, terutama yang melibatkan tugas rutin dan berulang.

Laporan terbaru dari Bloomberg Intelligence memperkirakan bahwa dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun mendatang, sekitar 200.000 pekerjaan di Wall Street akan hilang. Hal ini terjadi karena semakin banyak perusahaan yang mengadopsi teknologi AI untuk mengotomatisasi berbagai tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.

Survei yang dilakukan terhadap para Chief Information Technology (CIT) menunjukkan bahwa sekitar 3% dari total pekerjaan yang ada saat ini kemungkinan besar akan terpangkas akibat otomatisasi berbasis AI. Bahkan, satu dari empat responden memperkirakan bahwa sekitar 5 hingga 10% tenaga kerja di perusahaannya akan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam waktu dekat.

Pekerjaan yang Paling Berisiko Tergusur oleh AI

Tidak semua pekerjaan akan terdampak secara langsung oleh perkembangan AI, tetapi ada beberapa posisi yang sangat rentan tergantikan oleh teknologi ini. Menurut Tomasz Noetzel, seorang analis yang turut menyusun laporan tersebut, pekerjaan di bagian back office, middle office, dan operasional merupakan yang paling berisiko.

Alasannya cukup sederhana: pekerjaan di bidang tersebut umumnya bersifat repetitif dan mengikuti pola tertentu yang dapat dengan mudah diotomatisasi oleh AI. Misalnya, tugas-tugas administrasi, pemrosesan data, dan berbagai pekerjaan yang tidak membutuhkan kreativitas tinggi dapat dilakukan oleh teknologi AI dengan efisiensi lebih tinggi dan biaya lebih rendah.

Di sisi lain, pekerjaan yang lebih bergantung pada kreativitas, interaksi manusia, dan pengambilan keputusan strategis masih cukup aman dari dampak langsung AI. Profesi di bidang seni, riset, dan pengembangan, serta sektor-sektor yang membutuhkan pemikiran kritis dan empati masih sulit digantikan oleh mesin.

Dampak AI: Ancaman atau Transformasi Dunia Kerja?

Meskipun banyak pihak khawatir terhadap kemungkinan kehilangan pekerjaan akibat AI, beberapa ahli justru melihatnya sebagai peluang untuk mentransformasi dunia kerja. AI tidak selalu berarti menggantikan manusia secara total, melainkan membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai aspek pekerjaan.

Menurut Noetzel, AI akan membawa perubahan besar, tetapi bukan berarti seluruh pekerjaan akan menghilang. Sebaliknya, AI akan menciptakan jenis pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Transformasi ini bisa mencakup peran-peran baru dalam pengelolaan AI, pemantauan sistem otomatis, serta pengembangan teknologi yang lebih canggih di masa depan.

Dalam konteks industri perbankan, misalnya, penggunaan AI diharapkan mampu mengurangi biaya operasional secara signifikan. Laporan Bloomberg Intelligence menyebutkan bahwa dengan meningkatnya efisiensi yang dihasilkan oleh AI, laba sebelum pajak pada tahun 2027 diprediksi meningkat hingga 12-17% dibandingkan kondisi saat ini.

AI Meningkatkan Produktivitas, Bukan Sekadar Menggantikan Pekerjaan

Selain memicu PHK, AI juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja secara keseluruhan. Berdasarkan survei yang sama, empat dari lima responden percaya bahwa AI akan meningkatkan efisiensi dan pendapatan perusahaan. Bahkan, peningkatan ini diperkirakan mencapai 5% dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan.

Dengan kata lain, meskipun AI memangkas beberapa jenis pekerjaan, teknologi ini juga berperan dalam menciptakan peluang baru yang dapat dimanfaatkan oleh para pekerja yang mampu beradaptasi. Kemampuan untuk beradaptasi dan belajar menggunakan teknologi baru menjadi kunci bagi tenaga kerja agar tetap relevan di era digital.

Bagaimana Cara Menghadapi Era AI?

Perkembangan AI tidak bisa dihindari, sehingga tenaga kerja harus mulai mempersiapkan diri agar tetap memiliki daya saing di pasar kerja. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:



Meningkatkan Keterampilan Digital
Keterampilan digital seperti pemrograman, analisis data, dan pemahaman tentang AI akan menjadi nilai tambah dalam dunia kerja yang semakin berbasis teknologi.


Mengembangkan Soft Skills
Kemampuan seperti komunikasi, kreativitas, pemecahan masalah, dan kepemimpinan akan semakin bernilai karena masih sulit untuk digantikan oleh AI.


Terbuka terhadap Perubahan dan Inovasi
Fleksibilitas dalam menghadapi perubahan dan kemampuan untuk belajar hal baru akan menjadi faktor penting dalam menjaga keberlangsungan karier.


Mengambil Peran yang Tidak Bisa Digantikan AI
Pekerjaan yang melibatkan kreativitas, interaksi manusia, dan pengambilan keputusan kompleks masih memiliki peluang besar untuk bertahan di era AI.

Copyright © Tampang.com
All rights reserved