10 Miliar Password Bocor, Kebocoran Terbesar dalam Sejarah
Tanggal: 8 Jul 2024 12:06 wib.
Para peretas mengembangkan kumpulan data dengan menjelajahi internet untuk mencari kebocoran data. Ada kemungkinan bahwa kebocoran terbaru ini berisi informasi yang dikumpulkan dari 4.000 basis data selama lebih dari dua dekade, kompilasi pelanggaran data yang dikumpulkan dari 2021 hingga 2024.
Kebocoran data telah menjadi ancaman serius bagi keamanan cyber di era digital ini. Baru-baru ini, sebuah peristiwa menggemparkan terjadi ketika lebih dari 10 miliar password bocor, mengguncang dunia online. Kebocoran data sebesar ini tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga bisnis dan lembaga pemerintah.
Para peretas dengan kejam mengembangkan kumpulan data yang luas, yang diduga berasal dari kebocoran yang dikumpulkan dari 4.000 basis data selama lebih dari dua dekade. Kumpulan data ini mencakup informasi sensitif seperti nama pengguna, alamat email, password yang dienkripsi, dan sejumlah besar data pribadi lainnya. Kebocoran yang berlangsung selama periode waktu yang lama ini menimbulkan kekhawatiran signifikan terkait dengan privasi individu dan keamanan data.
Ketika para ahli keamanan cyber meneliti lebih lanjut, mereka mengungkap bahwa kebocoran tersebut merupakan kompilasi pelanggaran data yang dikumpulkan dari tahun 2021 hingga 2024. Hal ini menunjukkan bahwa kebocoran data ini tidak hanya bersifat terisolasi, melainkan merupakan serangkaian kebocoran yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Dengan demikian, tidak hanya 10 miliar password yang terancam, tetapi juga jutaan informasi pribadi lainnya yang dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dampak dari kebocoran data sebesar ini sangat luas. Selain potensi pencurian identitas dan penipuan online, kebocoran ini dapat mengancam keamanan infrastruktur digital, termasuk sistem pembayaran online, data kesehatan, dan bahkan sistem keamanan nasional. Bisnis-bisnis besar yang bergantung pada keamanan data dan privasi pelanggan mereka juga akan menghadapi tantangan besar dalam mengatasi potensi kerugian dan reputasi.