Umi PIpik Ingatkan Dosa Gibah Jelang Ramadhan
Tanggal: 10 Mar 2024 08:09 wib.
Mendekati bulan suci Ramadan tahun 2024, Umi Pipik mengingatkan dan mengajak rekan-rekannya untuk lebih fokus pada ibadah dan menjauhi kegiatan yang berpotensi merugikan, salah satunya adalah gibah. Umi Pipik menyadari bahwa sebagian orang mungkin berdalih bahwa mereka tidak sedang melakukan gibah atau gosip, melainkan hanya membicarakan fakta-fakta tentang kehidupan orang lain.
Umi Pipik menjelaskan bahwa menurut pengajaran Rasulullah, gibah sejatinya mencakup pembicaraan mengenai seseorang, baik itu berdasarkan fakta atau tidak. Bahkan, jika pembicaraan tersebut benar, itu pun dianggap sebagai gibah. Umi Pipik mengingatkan tentang bahaya gibah dan penyebaran aib orang, sesuai dengan peringatan yang pernah disampaikan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
Dalam penjelasannya, Umi Pipik mencatat bahwa Rasulullah pernah mengatakan bahwa saat seseorang menyebutkan nama orang lain dalam percakapannya, pahala dari perbuatan tersebut akan berpindah ke orang yang disebutkan. Oleh karena itu, Umi Pipik mengutip hadis Rasulullah yang menasihati agar setiap individu menjaga perkataan dan lidahnya, karena di hari kiamat, lisan akan mendapatkan siksa yang lebih berat dibandingkan anggota tubuh lainnya.
Umi Pipik memperingatkan pentingnya berhati-hati dalam menggunakan kata-kata. Jika tidak mampu mengucapkan hal yang baik dan benar, lebih baik untuk menjaga keheningan. Menurutnya, hal ini akan melindungi kita dari dosa-dosa yang berkaitan dengan gosip dan pembicaraan negatif lainnya. Umi Pipik menekankan bahwa lisan yang tidak terjaga dapat menjadi sumber fitnah, yang dapat menyebar dari satu tempat ke tempat lainnya.
Melalui contoh konkret, Umi Pipik menunjukkan bagaimana curhatan yang seharusnya bersifat pribadi dapat terbongkar ke publik karena kecerobohan dalam memilih teman berbicara. Dia mengingatkan bahwa pembicaraan yang semula dianggap sebagai percakapan rahasia bisa dengan mudah tersebar dan menyebabkan sakit hati serta ketidakikhlasan dari pihak yang menjadi korban gibah. Dengan demikian, Umi Pipik mengajak semua untuk lebih bijak dalam menggunakan lidah dan menjaga kebenaran serta kebaikan dalam setiap perkataan yang diucapkan.