Tragedi Meninggalnya Pebulutangkis Muda Zhang Zhi Jie Mengguncang Dunia Bulutangkis
Tanggal: 1 Jul 2024 21:19 wib.
Dunia bulutangkis tengah berduka dengan kehilangan seorang pebulutangkis muda yang berbakat, Zhang Zhi Jie dari China. Kepergian tragisnya terjadi saat ia sedang bertanding di Asia Junior Championships (AJC) 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada Minggu (30/6/2024) yang lalu.
Berdasarkan keterangan resmi dari Badminton Asia dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Zhang Zhi Jie meninggal dunia pada pukul 23.20 WIB pada hari yang sama setelah tiba-tiba jatuh sakit di tengah pertandingan. Usianya yang masih 17 tahun membuat kepergiannya menjadi sebuah pukulan yang sangat berat bagi dunia bulutangkis.
Menurut laporan dari CNN Indonesia (1/7), sang adik dari Zhang Zhi Jie, merasa sangat terpukul dengan insiden yang menimpa kakaknya. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap penanganan medis yang dianggap kurang memadai di lokasi turnamen. Sang adik juga turut menyoroti bahwa harapan terakhir Zhang Zhi Jie untuk mendapatkan perawatan yang tepat adalah dengan segera membawanya ke rumah sakit.
Adik dari Zhang Zhi Jie menyebutkan, "Saat menonton siaran langsung, dia terjatuh. Setelah beberapa kali kejang, dia masih hidup dan mengangkat kepalanya. Setelah menunggu lama, staf medis datang dan terus menghubungi pelatih sampai sekitar jam 9:30. Kami mengetahui bahwa harapan terakhir adalah memindahkannya ke rumah sakit untuk perawatan."
Badminton Asia dan PBSI menyampaikan bahwa pada saat Zhang Zhi Jie pingsan saat bertanding melawan Jepang di GOR Among Rogo, Minggu (30/6/2024) malam, ia langsung mendapatkan pertolongan dari dokter turnamen dan tim medis. Namun, meskipun mereka telah berusaha dengan segenap kemampuan, upaya pertolongan pertama tidak mampu menyelamatkan nyawa Zhang Zhi Jie sehingga ia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Berita yang disampaikan oleh CNN Indonesia melaporkan bahwa Zhang Zhi Jie mengalami kejadian tragis saat melawan Kazuma Kawamo, dimana ia tiba-tiba jatuh, berguling di lapangan, dan mengalami kejang-kejang. Peristiwa itu terjadi ketika Zhang Zhi Jie sedang menunggu servis dari Kawano dan papan skor mencatatkan angka 11-11.
"Zhang Zhi Jie dibawa dengan ambulans siaga dalam waktu kurang dari dua menit untuk dilarikan ke rumah sakit," demikian dijelaskan oleh Badminton Asia dan PBSI.
Kejadian ini memberikan cerita yang mengharukan dan memilukan bagi seluruh pecinta bulutangkis di seluruh dunia. Kehilangan seorang atlet muda yang berbakat tentu saja menunjukkan betapa rapuhnya kehidupan manusia, termasuk di dalam ajang olahraga profesional.
Penanganan medis yang diperlukan dalam olahraga, terutama untuk pertandingan level internasional, perlu lebih diperhatikan dalam rangka meminimalisir risiko yang tidak diinginkan. Dalam hal ini, pengawasan medis dan respons cepat dalam situasi darurat seperti yang menimpa Zhang Zhi Jie perlu mendapatkan perhatian lebih.
Meninggalnya Zhang Zhi Jie juga memberikan sebuah pelajaran bahwa olahraga, meskipun memberikan kegembiraan dan kejayaan, juga memiliki sisi-sisi risiko yang harus diantisipasi dengan baik. Kesehatan atlet, baik fisik maupun mental, harus menjadi prioritas utama dalam setiap ajang pertandingan olahraga.
Kepergian Zhang Zhi Jie harus menjadi momentum untuk seluruh pihak terkait, terutama penyelenggara olahraga, untuk melakukan evaluasi mendalam terkait penanganan medis dan pencegahan risiko kesehatan atlet dalam setiap pertandingan. Semoga insiden yang menimpa Zhang Zhi Jie dapat membawa perubahan positif dalam upaya peningkatan kesehatan dan keamanan para atlet dalam ajang olahraga internasional di masa mendatang.