Tamara Tyasmara Tolak Biaya Asuransi dari Pihak Kolam Renang Atas Kematian Sang Putra, Hanya Ingin Keadilan Untuk Dante
Tanggal: 15 Agu 2024 08:16 wib.
Proses persidangan atas kematian anaknya, Dante, dengan terdakwa Yudha Arfandi masih bergulir. Hal yang menarik perhatian adalah sikap Tamara Tyasmara yang menolak menerima uang asuransi sebesar Rp 20 juta yang ditawarkan oleh pihak kolam renang setelah kepergian putranya.
"Aku juga baru tahu ada asuransi, katanya ada di tiket ya Rp 20 juta, itu mungkin aku concern-nya kalau kecelakaan ya. Misalkan anaknya dirawat atau hidup orangtuanya bisalah," ujar Tamara di PN Jakarta Timur, pada Senin (12/8/2024).
1. Bukan Fokus pada Uang
Dalam pernyataannya, Tamara menegaskan bahwa fokusnya bukan pada uang, melainkan pada pencarian keadilan terkait insiden yang merenggut nyawa anaknya. Ia merasa bahwa menerima asuransi tersebut tidak akan menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
“Cuma ini Dante meninggal, aku enggak kepikiran asuransi mau Rp 20 juta, mau Rp 50 juta, kita enggak kepikiran itu, ya aku maunya keadilan,” lanjut Tamara.
Hal ini menunjukkan bahwa bagi Tamara, uang tidak mampu menggantikan kehilangan anaknya. Keberadaan asuransi merupakan hal sekunder, sedangkan fokusnya lebih pada upaya untuk menegakkan keadilan dalam kasus kematian Dante.
2. Berharap Kejadian Serupa Tak Terulang
Selain itu, sikap Tamara juga merefleksikan keinginannya untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Meskipun demikian, Tamara tidak menyalahkan pihak kolam renang atas kematian putranya.
“Dari awal dia (pihak pengelola) bilang ‘mau gimana’. Saya bilang ‘enggak ada pak, ini bukan kesalahan dari pihak kolam’. Sampai aku tanda tangan surat waktu itu yang kita enggak akan nuntut apa pun ke pihak kolam. Tapi dia maksa ngasih uang takziah,” ucap Tamara.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa Tamara tidak menginginkan konflik dengan pihak kolam renang. Meskipun demikian, keberadaan asuransi tidak dianggap sebagai penyelesaian yang memadai dalam kasus ini.
3. Tanggapan Hakim
Hakim dalam konteks ini juga memberikan perhatian kepada pengelola kolam renang Taman Air Tirta Mas Pondok Kelapa, yang hingga saat ini belum membayarkan asuransi kepada keluarga Dante. Hal ini menunjukkan bahwa proses persidangan kasus ini cukup kompleks dan membutuhkan penanganan yang jeli.
Tamara mengungkapkan bahwa keadilan dan tanggung jawab dari pihak kolam renang lebih penting baginya daripada uang asuransi. Sikap ini mencerminkan kekuatan semangat dalam mendapatkan keadilan yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan yang dijunjung tinggi dalam masyarakat.
4. Tidak Akan Terima Uang Asuransi
Perlu dicatat bahwa Tamara merasa bahwa menerima asuransi tersebut tidak akan menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa bagi Tamara, keadilan lebih dari sekadar uang. Keputusan ini berdampak pada penekanan pentingnya perjuangan untuk mencari keadilan yang sesungguhnya.
"Belum terima dan aku kayaknya enggak akan menerima, itu buat aku enggak penting. Aku maunya keadilan buat Dante. Ngapain uang asuransi, emang enggak ada tuntutan dan enggak perlu juga," tutur Tamara.
Dari keseluruhan konteks, sikap Tamara yang menolak uang asuransi senilai Rp 20 juta merupakan bukti nyata bahwa baginya, keadilan lebih penting daripada uang. Dalam konteks pengadilan, upaya untuk menegakkan keadilan menjadi fokus utama dari kasus ini.