Superstar Beyoncé Akan Tampil dalam Kampanye Harris di Texas
Tanggal: 27 Okt 2024 15:12 wib.
Beyoncé Knowles-Carter, bintang pop yang telah dikenal dunia akan tampil dalam kampanye bersama Wakil Presiden Kamala Harris pada Jumat (25/10/2024). Dukungan dari artis ini mencerminkan kekuatan simboliknya sebagai tokoh pemberdayaan bagi kandidat yang ingin menjadi wanita kulit hitam pertama yang memenangkan kursi kepresidenan.
Penyanyi terkenal ini dijadwalkan tampil bersama Harris dalam kampanye di Houston, Texas. Kandidat dari Partai Demokrat tersebut akan berbicara tentang hak-hak reproduksi. Informasi ini diketahui dari seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya, yang memiliki pengetahuan tentang jadwal tersebut karena membahas rencana yang belum dipublikasikan.
Sebagai artis multigenre dengan jumlah penghargaan Grammy Awards terbanyak sepanjang sejarah, Beyoncé memiliki basis penggemar yang sangat besar. Namun, ia sebagian besar menghindari terlibat dalam urusan politik selama Pemilu 2024.
Dukungan dari Beyoncé akan memberikan dorongan yang besar bagi kampanye Harris, terutama dalam memperluas basis pemilih kulit hitam dan pemilih muda dalam persaingan melawan Donald Trump dari Partai Republik. Salah satu lagu Beyoncé, "Freedom", yang menampilkan rapper Kendrick Lamar sering diputar di acara-acara kampanye dan digunakan dalam video peluncuran resmi pencalonan Harris sebagai presiden.
Beyoncé bergabung dengan sejumlah bintang populer lainnya yang memberikan dukungan kepada Harris, yang juga telah mendapatkan dukungan dari banyak selebritas lainnya. Beberapa di antaranya bahkan telah tampil di acara kampanye saat Harris berusaha mengungguli Trump.
Bintang pop Lizzo dan artis R&B Usher adalah dua di antara beberapa selebritas yang telah tampil dalam acara kampanye dalam beberapa hari terakhir. Artis rock Bruce Springsteen juga dijadwalkan tampil dalam kampanye Harris pada Kamis. Rencana penampilan Beyoncé pertama kali dilaporkan oleh Washington Post.
Tim kampanye Harris telah memanfaatkan para selebritas untuk mendongkrak suara pemilih. Mereka juga akan menggelar konser yang disebut sebagai "pertunjukan yang sangat memukau" beberapa hari sebelum Hari Pemilihan dengan bintang tamu misterius.
Beberapa tokoh terkenal lainnya yang telah memberikan dukungan kepada Harris dalam beberapa bulan terakhir termasuk bintang pop Taylor Swift, penyanyi Billie Eilish, dan maestro media Oprah Winfrey.
Sebelumnya, Beyoncé juga memberikan dukungannya kepada pasangan Partai Demokrat, Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Harris pada tahun 2020 melalui unggahan di Instagram. Dalam unggahannya, Beyoncé mengenakan masker bermerek Biden-Harris selama pandemi Covid-19 dan memasang stiker "I voted" di topi yang ia kenakan.
Selain itu, Beyoncé juga memberikan tiket pertunjukannya pada tahun 2023 senilai US$1.656 kepada Harris, menurut laporan yang dirilis Gedung Putih pada Mei. Meskipun tidak dijelaskan konser mana yang dihadiri Harris, namun wakil presiden tersebut mengunggah foto dirinya dan asistennya Doug Emhoff yang berterima kasih kepada Beyoncé "atas kencan malam yang menyenangkan" pada hari saat Renaissance World Tour digelar di dekat Washington, DC.
Dukungan dari selebritas dalam kampanye politik seringkali memiliki dampak yang signifikan. Sebuah studi tahun 2008 oleh dua ekonom bahkan memperkirakan bahwa dukungan dari Oprah Winfrey kepada mantan Presiden Barack Obama berhasil membuat 1 juta pemilih mendukungnya dalam pemilihan presiden tahun itu.
Seorang profesor di Universitas New Jersey yang menulis buku tentang politik selebritas, David Haven Blake, menyatakan, "Jika ada selebriti yang dapat membuat perbedaan pada 2024, itu adalah seseorang seperti Beyoncé." Menurut Blake, Beyoncé dapat sangat efektif dalam mendorong jumlah pemilih muda dan orang kulit berwarna — bagian penting dari koalisi elektoral yang menempatkan Biden di Gedung Putih dan yang perlu dibentuk kembali oleh Harris.
Masuknya Harris ke dalam persaingan Pilpres memicu gelombang antusiasme di antara blok-blok utama Partai Demokrat, tetapi momentumnya melambat menjelang Hari Pemilu. Jajak pendapat menunjukkan Harris dan Trump pada dasarnya imbang di negara-negara bagian yang kemungkinan besar akan menentukan hasil Pemilu.
Penampilan Beyoncé di kampanye Harris bukan tanpa kontroversi. Seperti yang telah diketahui, upaya Harris untuk memperoleh dukungan dari berbagai kalangan telah menimbulkan pro dan kontra. Ini termasuk kritik terkait perang Israel melawan Hamas di Gaza yang telah menimbulkan kemarahan dari kaum progresif, pemilih muda, serta warga Arab dan Muslim-Amerika atas dukungan pemerintah terhadap Israel.
Beyoncé sendiri juga pernah menghadapi kritik tahun lalu ketika film konser Renaissance-nya diputar di Israel saat negara itu melakukan kampanye militer untuk membasmi Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa, di Gaza.