Rossa dan Kembang Api Jepang Tutup Malam Spektakuler Artwear JFC 2025
Tanggal: 12 Agu 2025 11:34 wib.
Malam penutup Jember Fashion Carnival (JFC) Artwear 2025 berubah menjadi perayaan penuh warna dan emosi ketika Diva Pop Indonesia, Rossa, tampil memukau di panggung, diiringi ledakan kembang api megah yang didatangkan langsung dari Jepang. Sabtu (9/8) malam itu, halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember disulap menjadi lautan cahaya, suara, dan kreativitas tanpa batas. Para desainer menampilkan karya busana yang memadukan keindahan estetika dengan pesan budaya, sejarah, alam, dan isu kontemporer, menciptakan parade fesyen yang bukan sekadar tontonan, tetapi juga ungkapan seni penuh makna.
Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif, Yuke Sri Rahayu, menyebut JFC Artwear sebagai panggung kreatif di mana seni dan fesyen berpadu membentuk bahasa visual yang unik. Ia memuji para perancang muda yang berhasil menghadirkan “wearable art” berkualitas tinggi, terutama desainer asal Jember yang karyanya mampu bersaing dengan standar internasional. Yuke juga mengajak publik untuk terus mendukung ekosistem kreatif lokal agar para desainer ini dapat berkembang berkelanjutan dan membawa nama Indonesia ke panggung dunia.
Sorak sorai penonton memuncak saat Rossa, atau yang akrab disapa Teteh Ocha, melantunkan lagu-lagu andalannya dengan suara khas yang mampu membius ribuan pasang telinga. Penampilannya memunculkan momen euforia, membuat suasana menjadi semakin hidup. Tidak lama kemudian, langit Jember dihiasi pertunjukan kembang api spektakuler dari Negeri Sakura, menutup acara dengan ledakan warna yang meninggalkan kesan mendalam. Menariknya, seluruh biaya atraksi ini murni berasal dari dukungan mitra dan sponsor, tanpa menggunakan dana APBD, menandakan kolaborasi kreatif yang tulus dan mandiri.
Acara ini turut disaksikan oleh Bupati Jember Muhammad Fawait bersama Ketua Tim Penggerak PKK Ghyta Eka Puspita, serta dihadiri oleh perwakilan Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia Cheryl Anelia Tanzil dan Ketua Yayasan Sakuranesia Society, Sakura Tomomi Ijuin. Tahun ini, JFC mengusung tema “Evoluxion”, perpaduan dari kata Evolution, Luxury, dan Innovation, dengan tagline Dreamy, Evolve, Triumph yang menggambarkan keberanian untuk beradaptasi, berinovasi, dan meraih kemenangan di tengah perubahan zaman.
Sebanyak sepuluh defile memeriahkan acara, mulai dari Anatomi, Allograph, Nile Enigma, Great Wall of China, Botanica, Nias, Origami, Phinisi, Aerospace, hingga Symphoni, masing-masing menampilkan konsep unik yang menggabungkan kekayaan budaya dengan sentuhan modern. Malam itu, JFC Artwear sekali lagi membuktikan bahwa Jember bukan hanya tuan rumah bagi parade fesyen berskala internasional, tetapi juga pusat inovasi, kreativitas, dan perayaan seni yang tak lekang oleh waktu.