Ria Ricis Tak Restui Teuku Ryan Rayakan Ulang Tahun Moana
Tanggal: 5 Agu 2024 08:57 wib.
Teuku Ryan berjuang untuk bisa merayakan ulang tahun putrinya, Moana yang ke-2, pada 26 Juli 2024. Namun, ia menghadapi hambatan besar karena mantan istrinya, Ria Ricis, enggan memberikan izin padanya."Saya tidak diberi kesempatan untuk bertemu Moana di hari ulang tahunnya. Namun, saya bersyukur dapat menghabiskan waktu bersamanya sehari sebelumnya," ungkap Teuku Ryan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Meski begitu, Teuku Ryan mengaku sudah menyiapkan sebuah kado spesial untuk putrinya. "Saya berharap ulang tahun bukan hanya tentang kado, melainkan juga doa," tambahnya. Teuku Ryan berdoa agar Moana selalu mendapat kebaikan dalam hidupnya. "Saya hanya bisa berdoa untuk anak dan ibunya," ujarnya.
Perceraian mereka resmi terjadi setelah Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengabulkan gugatan cerai Ria Ricis pada 2 Mei 2024. Moana diberikan hak asuh kepada Ricis sebagai ibu, sementara Teuku Ryan diwajibkan memberikan nafkah sebesar Rp10 juta per bulan.
Tak hanya itu, besaran nafkah yang diputuskan oleh pengadilan juga lebih rendah dari tuntutan yang diajukan oleh Ria Ricis. Tuntutan tersebut menunjukkan bagaimana proses perceraian mereka ternyata tidak berjalan mulus dan menimbulkan konflik yang berlarut-larut.
Situasi ini mencerminkan bagaimana persoalan perceraian sebenarnya dapat berdampak pada hubungan antara kedua belah pihak, terutama terkait dengan hak asuh anak. Kondisi ini tentu akan membuat Moana berada di tengah-tengah konflik yang mungkin tidak ia mengerti sepenuhnya.
Memperoleh izin untuk merayakan ulang tahun Moana seharusnya menjadi kesepakatan yang mengutamakan kebahagiaan dan kepentingan sang anak di atas segalanya. Namun, terlihat bahwa hal ini belum tercapai, dan konflik antara keduanya masih terus berlanjut.
Penting bagi kedua belah pihak untuk memberikan perhatian lebih pada kebutuhan dan kebahagiaan Moana, tanpa harus meletakkan kepentingan pribadi di atas semuanya. Hal ini juga harus diiringi dengan sikap saling menghormati dan bekerja sama untuk mencapai kesepakatan yang adil dan baik bagi Moana.
Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya pendampingan hukum dalam proses perceraian, dan perlunya kesadaran akan pentingnya kepentingan anak dalam penyelesaian konflik tersebut. Kedua belah pihak harus memiliki kesadaran dan kepedulian yang sama terhadap Moana sebagai anak yang berada di tengah-tengah situasi tersebut.
Dalam pandangan hukum, hak asuh anak seharusnya merupakan hal yang tidak hanya dilihat dari perspektif pribadi, melainkan juga dari perspektif kepentingan anak itu sendiri. Dalam hal ini, kepentingan Moana sebagai seorang anak harus diberikan prioritas yang utama, baik dari segi pendidikan, kesehatan, maupun hak-hak lainnya.
Kedua belah pihak seharusnya dapat saling bernegosiasi dengan bijaksana dalam menyelesaikan perselisihan mereka, dengan tetap menjunjung tinggi kepentingan Moana di atas segalanya. Menciptakan lingkungan harmonis dan damai setelah perceraian adalah kunci utama dalam memastikan Moana tumbuh dan berkembang dengan baik.
Masyarakat juga perlu memberikan dukungan moral dan emosional bagi Moana, serta memberikan pengertian bahwa situasi yang dialaminya tidak sepenuhnya menjadi kesalahannya. Kondisi ini tentu akan membantu Moana dalam memahami bahwa ia tidak sendirian, dan memiliki lingkungan yang peduli dan mendukung perkembangannya.