Potret Tahlilan 40 Hari Meninggalnya Suami Najwa Shihab
Tanggal: 2 Jul 2025 11:58 wib.
Pada Minggu (29/6/2025), Najwa Shihab menggelar tahlilan 40 hari untuk mengenang kepergian suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf. Acara tahlilan ini berlangsung di Masjid AlBarkah, Jeruk Purut, dan dihadiri oleh keluarga, sahabat, serta kerabat dekat dari Najwa. Momen haru ini merupakan ungkapan duka yang dalam, sekaligus menjadi penghormatan terakhir bagi Ibrahim yang telah meninggalkan dunia ini.
Acara tahlilan yang dipimpin oleh Quraish Shihab, ayahanda Najwa, berlangsung dalam suasana khidmat penuh doa dan kajian keagamaan. Quraish Shihab memberikan tausiyah yang mengingatkan para tamu akan pentingnya doa bagi orang-orang yang telah pergi. Dalam kesempatan ini, beliau juga menekankan mengenai makna ikhlas dalam menghadapi kehilangan serta perlunya menjaga hubungan dengan Allah SWT melalui doa-doa yang diajukan untuk yang telah berpulang.
Selain doa, acara ini juga diisi dengan kajian agama yang memberikan pencerahan bagi semua yang hadir. Suasana penuh kekeluargaan terasa di setiap sudut Masjid Al-Barkah. Para sahabat dan kerabat Najwa maupun Ibrahim berkesempatan berbagi kenangan dan mengenang sosok Ibrahim yang dikenal baik dan penuh cinta kepada keluarga.
Tak hanya perasaan duka, acara tersebut juga memperlihatkan kekuatan Najwa dalam menjalani hari-hari setelah kehilangan. Dalam momen-momen sepenuh doa itu, Najwa terlihat tegar dan berupaya menguatkan hati, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk putra tercintanya, Izzat Assegaf. Kehadiran Izzat di sampingnya menambah haru, menggambarkan kasih sayang dan dukungan antara ibu dan anak di saat-saat yang penuh tantangan ini.
Setelah acara tahlilan, sebagai bentuk penghormatan terakhir, Najwa melanjutkan kegiatan dengan ziarah ke makam sang suami. Ziarah ini dilakukan untuk menyatakan rasa cintanya kepada Ibrahim yang telah berpulang, sekaligus untuk meyakinkan bahwa kasih sayang mereka tetap abadi meski terpisahkan oleh waktu dan ruang. Dalam keheningan di makam, Najwa dan Izzat mendoakan Ibrahim dengan penuh harapan agar amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.
Momen tahlilan dan ziarah ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan sosial dalam menjalani masa-masa sulit. Kehadiran teman-teman dan kerabat seakan mengingatkan Najwa bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi duka ini. Jalinan silaturahmi yang terjalin dalam komunitas ini menjadi kekuatan tersendiri bagi Najwa dan Izzat untuk terus melangkah ke depan.
Dengan tahlilan ini, Najwa Shihab menunjukkan betapa besar arti cinta dan penghormatan kepada suaminya. Setiap detik dari kegiatan tersebut tidak hanya menjadi cara untuk mengenang Ibrahim, tetapi juga menjadi pengingat bagi semua yang hadir akan pentingnya kehidupan setelah mati. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pencerahan bagi banyak orang, termasuk dalam menjalani takdir yang tidak selalu mudah.
Tahlilan yang dilaksanakan di Masjid Al-Barkah tersebut bukan hanya sekadar acara rutin, tetapi menjadi ajang refleksi dan pengingat untuk semua yang hadir akan adanya kehidupan setelah dunia. Momen ini dijadikan kesempatan untuk saling mendoakan dan mempererat tali persaudaraan antar umat manusia di tengah kesedihan yang menyelimuti.