Perjalanan Sakti Sheila On 7, Keluar Band, Hijrah hingga Rilis Album Religi

Tanggal: 1 Mei 2024 22:30 wib.
Sheila on 7 dikenal sebagai salah satu band legendaris Indonesia. Pernah juga ditinggal personelnya. Salah satu personel yang keluar adalah Sakti Ari Seno. Sang gitaris memutuskan keluar dari Sheila on 7 pada 2006, Sakti memilih untuk mengkaji Islam lebih dalam. Pria kelahiran Yogyakarta ini tidak hanya meninggalkan dunia hiburan, tetapi juga menetapkan niat untuk berdakwah dan memperdalam pemahaman agama. Ia bahkan mengganti namanya menjadi Salman Al-Jugjawy.

Sakti Ari Seno atau kini dikenal dengan nama Salman Al-Jugjawy mengisahkan perjalanannya dalam memperdalam pemahaman agama Islam. Setelah meninggalkan band Sheila on 7, Sakti terbang ke India, Pakistan, dan Bangladesh untuk menjalani perjalanan spiritual yang luar biasa.

Tidak berhenti pada pemahaman teori semata, Sakti juga melakukan hijrah spiritual yang luar biasa, mengunjungi India, Pakistan, dan Bangladesh untuk belajar langsung bagaimana Islam diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sakti menjelaskan, "Saya di sana semacam ambil kursus singkat, di India 40 hari, Pakistan sekitar 4 bulan, lalu di Bangladesh juga beberapa hari."

Selama di tiga negara itu, Sakti bukan hanya memperdalam ilmu agama, tetapi juga belajar bagaimana menerapkan ajaran-ajaran agama tersebut dalam kehidupan nyata. Menurutnya, suasana keagamaan yang terasa kuat dan hidup di negara-negara tersebut memberikan pengalaman yang berharga bagi dirinya. "Lebih dari 260 negara pergi ke sana untuk belajar, termasuk dari Arab, Mekkah dan Madinah. Jadi kita benar-benar mengetahui bagaimana agama itu diamalkan," katanya.

Perjalanan spiritual ini juga menjadi momen di mana Sakti dapat berjumpa dengan individu yang benar-benar mengamalkan ajaran agama. Melihat langsung bagaimana teori-teori agama diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari memberikan pengalaman yang mendalam bagi Sakti. "Melihatnya hati ini merasa adem, sejuk," ujarnya.

Meskipun sudah memutuskan untuk meninggalkan bandnya, Sakti tetap aktif dalam musik religi setelah berhijrah dengan nama baru, Salman Al-Jugjawy. Dia meluncurkan beberapa album religi di bawah label Al Jugjawy Records, seperti "Selamatkan" pada 2010 dan "Islam Itu Indah" pada 2013.

Sakti membawakan lagu-lagu bernuansa Islami, beberapa di antaranya dinyanyikan bersama Yudan Roesgijanto, mantan juara golf tingkat Asia. Dirilis pada pekan terakhir Ramadan, album ini memiliki tujuh lagu yang dipilih Sakti dengan cermat. "Diluncurkan pas bulan Ramadan sekaligus memanfaatkan momen bulan penuh berkah," ujar Sakti.

Sakti juga membagikan bahwa keuntungan dari penjualan albumnya akan disumbangkan untuk pembangunan masjid dan pelayanan umat. Ia berharap agar karyanya dapat memberikan inspirasi dan pencahayaan bagi pendengarnya. "Semoga kita bisa mengamalkan dan belajar dari isi liriknya," tambahnya.

Sheila On 7 sendiri merupakan band asal Yogyakarta yang pertama kali dibentuk pada 6 Mei 1996 dengan nama awal Sheilagank. Dalam perjalanannya, band ini sering mengalami pergantian personel.

Berawal dari sebuah band kecil di masa SMA, pendirinya, Adam, Sakti, dan Duta, kemudian bergabung dengan Eross sebagai gitaris. Pada pertengahan 1998, mereka mendapatkan kontrak rekaman pertama dari Sony Music Entertainment Indonesia, dan secara resmi menetapkan nama band mereka sebagai Sheila On 7.

Namun, perjalanan mereka tidak selalu mulus. Sejak awal, band ini telah mengalami pergantian personil. Formasi awal terdiri dari Duta, Sakti, Eross, Adam, dan Anton sebagai drummer. Namun, pada 2004, Anton keluar dan digantikan oleh Brian Kresna Putro. Pada 2006, Sakti memutuskan untuk mundur dari band ini.

Meskipun begitu, formasi Duta, Eross Candra, Adam, dan Brian bertahan cukup lama, membawa nama Sheila on 7 terus berkibar selama 18 tahun. Namun, pada 2022, Brian juga memutuskan untuk meninggalkan band itu.

Saat ini, Sakti telah menemukan kedamaian dalam perjalanannya menuju Islam yang lebih dalam. Dengan musik religi yang ia bawakan, Sakti berharap dapat memancarkan kebaikan dan inspirasi bagi pendengarnya. Dengan komitmennya untuk memanfaatkan hasil karyanya untuk kegiatan amal, Sakti Al-Jugjawy menunjukkan bahwa kecintaannya pada musik tak pernah teramati oleh waktu, tetapi lebih kepada bagaimana ia dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved