Sumber foto: website

Panas, Nikita Mirzani dan Razman Arif Nasution Adu Mulut saat Konferensi Pers

Tanggal: 24 Sep 2024 05:33 wib.
Dalam sebuah konferensi pers yang dilakukan secara daring melalui Zoom pada Senin (23/9/2024), Nikita Mirzani terlibat adu mulut dengan kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution. Adu mulut ini terjadi ketika keduanya hadir dalam konferensi pers dengan wartawan.

Razman sedang menjawab pertanyaan wartawan ketika adu mulut terjadi. Dia membeberkan bahwa Vadel menelepon dirinya setelah konferensi pers sebelumnya selesai sambil menangis berkata bahwa kekasih dari Lolly tersebut rindu dan khawatir dengan Lolly. Hal ini memancing reaksi emosional dari Nikita, yang menyela Razman yang baru saja membahas mengenai cinta Vadel dan Lolly.

“Aduh, kejauhan. Lu gak usah berkhayal bakal menang dalam menangani kasus. Jangan berkhayal-khayal, Razman,” balas Nikita dengan percaya diri.

Saat adu mulut terjadi, Dokter Oky yang juga hadir dalam konferensi pers turut membantu menghentikan adu mulut keduanya. Dia menegaskan bahwa pihak Nikita tidak akan merestui percintaan Vadel dan Lolly, sehingga pembahasan mengenai percintaan tersebut sebaiknya dihentikan.

Razman akhirnya menyetujui untuk tidak membahas seputar percintaan Vadel dan Lolly. Dia melanjutkan dengan mengungkap bahwa dia sedang mengumpulkan barang bukti dan data yang dapat membawa implikasi positif bagi Vadel di mata hukum. Razman juga menjelaskan bahwa akan ada proses pemeriksaan lebih lanjut jika bukti tersebut dibantah oleh Nikita Mirzani, yang merupakan pelapor dalam kasus ini.

“Saran saya, tunggu surat panggilan, kami datang, nanti dari hasil pemeriksaan begitu keluar akan saya sampaikan hasilnya. Dari situ saya akan tahu nanti kadar kebenaran keterangan dari beberapa pihak ini,” tutur Razman mengakhiri adu mulutnya dengan Nikita Mirzani.

Adu mulut antara Nikita Mirzani dan Razman Arif Nasution menunjukkan intensitas konflik yang tinggi dalam kasus yang mereka hadapi. Konferensi pers ini mengungkapkan betapa kompleksnya kasus ini dan betapa kuatnya perasaan emosional dari masing-masing pihak yang terlibat.

Meskipun kehadiran Dokter Oky sebagai mediator dapat membantu menghentikan adu mulut tersebut, namun adanya gesekan antara Nikita dan Razman yang terus terjadi menunjukkan bahwa penyelesaian kasus ini tidak akan mudah. Diperlukan pendekatan yang lebih bijak dan solutif agar bisa menemukan titik temu yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

Data dan fakta yang diungkapkan dalam konferensi pers tersebut juga memberikan gambaran mengenai kedalaman konflik yang terjadi. Pembuktian dari masing-masing pihak akan menjadi kunci dalam menentukan arah dari hasil pemeriksaan yang nantinya akan dilakukan oleh pihak kepolisian. Maka dari itu, upaya untuk mengumpulkan bukti dan data yang kuat menjadi hal yang sangat penting untuk menyatakan kebenaran dari setiap pihak.

Kehadiran wartawan dalam konferensi pers tersebut menjadi bentuk transparansi dalam menyingkap kasus yang tengah ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Namun, di satu sisi, kehadiran wartawan ini juga menjadi pemicu dari adu mulut yang terjadi antara Nikita dan Razman. Hal ini menunjukkan bahwa sensitivitas dari kasus ini tidak hanya mempengaruhi pihak yang terlibat langsung, tetapi juga memberikan dampak pada pihak lain yang terlibat secara tidak langsung.

Kondisi emosional dan perasaan protektif Nikita terhadap anaknya juga menjadi poin penting dalam konferensi pers ini. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kasus tidak hanya sekedar masalah hukum, tetapi juga melibatkan aspek emosi dan moral yang dalam penyelesaiannya juga memerlukan pendekatan yang lebih holistik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved