Misteri "Pangeran Tidur" Arab Saudi: 18 Tahun Koma, Tapi Masih Hidup dan Memberi Harapan
Tanggal: 30 Apr 2025 08:54 wib.
Di balik kemegahan Kerajaan Arab Saudi, tersimpan kisah menyentuh tentang Pangeran Al-Waleed bin Khaled Al-Saud, yang dijuluki sebagai “Pangeran Tidur”. Sudah lebih dari 18 tahun lamanya ia terbaring koma, menjadi simbol kesabaran, harapan, dan kekuatan cinta keluarga di tengah cobaan berat.
Awal Mula Kisah: Kecelakaan Tragis Saat Pendidikan Militer
Perjalanan panjang Al-Waleed dalam kondisi koma dimulai sejak tahun 2005, ketika ia mengalami kecelakaan mobil saat mengikuti pendidikan militer di London, Inggris. Kecelakaan itu menyebabkan cedera otak serius dan pendarahan, yang membuatnya langsung tak sadarkan diri. Sejak saat itulah, sang pangeran tak pernah lagi membuka mata atau berbicara seperti sebelumnya.
Meski tidak sadar secara penuh, Al-Waleed tetap bertahan hidup berkat alat bantu medis yang terus mendukung fungsi vital tubuhnya. Ia menjalani kehidupan di ranjang rumah sakit dengan perawatan intensif selama hampir dua dekade, membuat publik menyebutnya sebagai “The Sleeping Prince”.
Tanda-Tanda Harapan: Respon Fisik yang Mengejutkan
Meski dalam kondisi koma yang begitu panjang, Al-Waleed sempat menunjukkan dua momen respons tubuh yang mengejutkan banyak orang. Pada tahun 2019, Putri Nora binti Talal, saudari dari ayah Al-Waleed, mengunggah sebuah video yang memperlihatkan sang pangeran menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan.
Tahun berikutnya, 2020, muncul video lain yang memperlihatkan jari Al-Waleed bergerak saat disapa oleh seorang wanita. Dalam video tersebut, terdengar suara wanita yang berkata, “Hai Didi, halo, coba saya lihat,” dan secara mengejutkan, Al-Waleed memberi respon dengan menggerakkan jarinya.
Kejadian-kejadian ini memberi sedikit cahaya harapan bahwa kesadaran Al-Waleed mungkin belum sepenuhnya padam. Banyak orang percaya, ini adalah pertanda bahwa suatu hari nanti, ia mungkin bisa pulih dan kembali berkomunikasi.
Cinta Tanpa Batas: Perjuangan Sang Ayah
Salah satu sosok yang paling teguh mendampingi Al-Waleed adalah sang ayah, Pangeran Khaled bin Talal. Dalam sebuah unggahan di media sosial X (dulu Twitter), ia menulis penuh haru:
“Anakku tercinta, segala puji bagi Allah yang menghidupkan siapa yang Dia kehendaki dengan perintah-Nya. Jangan pernah putus asa dari kekuasaan Allah.”
Ucapan itu menggambarkan betapa besar keyakinan dan cinta seorang ayah terhadap putranya, meski kondisi medis tak kunjung menunjukkan perubahan signifikan. Ketika tim dokter menyarankan pencabutan alat bantu kehidupan pada tahun 2015, keluarga menolak tegas. Mereka memilih untuk tetap percaya bahwa mukjizat bisa terjadi kapan saja.
Perawatan Intensif dan Perjuangan Tim Medis
Selama lebih dari 18 tahun koma, Al-Waleed dirawat dengan dukungan penuh dari alat medis modern dan pengawasan profesional. Setiap detak jantung dan aktivitas tubuhnya dimonitor secara berkala untuk menjaga stabilitas tubuhnya.
Perawatan intensif yang berkelanjutan menunjukkan betapa seriusnya keluarga dalam menjaga kesehatan Al-Waleed. Mereka bahkan aktif membagikan perkembangan kondisi sang pangeran melalui media sosial sebagai bentuk transparansi, dukungan moral, dan harapan bersama.
Momen Mengharukan: Ulang Tahun ke-36 di Tengah Koma
Walaupun Al-Waleed masih dalam kondisi koma, keluarganya tetap merayakan ulang tahunnya dengan penuh makna. Pada 18 April 2025, ia genap berusia 36 tahun, dan keluarga kerajaan mengadakan perayaan sederhana untuk memperingatinya.
Bagi sebagian orang, perayaan ulang tahun untuk seseorang yang koma mungkin terdengar aneh. Namun bagi keluarga Al-Waleed, momen ini adalah bentuk doa dan optimisme bahwa sang pangeran masih bersama mereka, dan tetap layak dirayakan.
Simbol Harapan yang Menyentuh Banyak Hati
Kisah Pangeran Tidur telah menyentuh banyak orang di berbagai belahan dunia. Ia menjadi simbol kekuatan hati manusia, ketabahan keluarga, dan keyakinan akan keajaiban. Dalam dunia yang sering memandang sakit panjang sebagai beban, kisah ini menunjukkan bahwa cinta sejati tidak mengenal kondisi.
Pangeran Al-Waleed bukan hanya sekadar anggota kerajaan, tetapi telah menjadi ikon perjuangan hidup—bagi mereka yang kehilangan harapan, bagi keluarga yang sedang menunggu keajaiban, dan bagi dunia medis yang terus belajar dari setiap kasus luar biasa.
Penutup: Menanti Keajaiban Sang Pangeran
Hingga hari ini, dunia masih menanti apakah suatu hari Pangeran Tidur akan terbangun dari tidurnya yang panjang. Di tengah segala keterbatasan dan ketidakpastian, satu hal yang pasti: cinta dan kesetiaan keluarganya tak pernah surut.
Cerita Al-Waleed mengingatkan kita bahwa di balik tubuh yang tampak diam, mungkin masih ada kesadaran, rasa, dan doa yang belum selesai. Hingga waktu menentukan takdirnya, kita hanya bisa berharap dan berdoa, semoga mukjizat benar-benar datang untuk Sang Pangeran Tidur.