Mengenang Mpok Alpa: Rahasia Penyakit yang Disimpan dan Kekuatan di Balik Senyumnya
Tanggal: 18 Agu 2025 08:21 wib.
Dunia hiburan Indonesia diguncang oleh kabar mengejutkan pada Jumat, 15 Agustus 2025, ketika komedian dan presenter Nina Carolina, yang lebih dikenal dengan nama Mpok Alpa, menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker payudara. Kepergiannya menjadi duka mendalam bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi para sahabat dan penggemarnya. Salah satu sahabat dekatnya, Melaney Ricardo, hadir di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan mengenang momen-momen indah yang pernah mereka bagi.
Melaney mengungkapkan bahwa ia menerima informasi tentang kepergian Mpok Alpa dari rekannya, Vega Darwanti, di pagi hari yang sama. Ia mengaku terkejut dan sulit dipercaya ketika mendengar kabar tersebut. "Tadi pagi Vega WhatsApp aku, nggak pernah terpikirkan ya. Tapi aku senang karena syuting terakhir kita bersama Mpok Alpa, Vega, dan aku berjalan sangat berkesan," tutur Melaney di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Selama syuting terakhir tersebut, Melaney menyadari adanya perubahan pada penampilan sahabatnya. Klarifikasinya mengenai kondisi kesehatan Mpok Alpa terungkap dalam percakapan mereka yang penuh kehangatan. Melaney ingat momen ketika ia bertanya tentang rambut Mpok Alpa yang ternyata merupakan wig. "Selama ini kan Alpa tidak pernah cerita kalau dia sakit. Waktu itu, saat menjajakan rambutnya, aku nanya, 'Alpa, rambutmu itu wig atau rambut asli?' Dia menjawab itu wig-nya dari Teh Rina," jelas Melaney dengan mata berkaca-kaca.
Percakapan yang terjadi selanjutnya mengarah pada pembicaraan yang lebih mendalam tentang perjuangan Mpok Alpa melawan kanker, yang dimulai sejak masa kehamilan anak kembarnya. "Kami mengobrol hati ke hati, Alpa menjelaskan bagaimana perjuangannya sejak hamil. Aku ikut mendokumentasikan perjalanan itu," imbuh Melaney.
Walaupun tengah berjuang melawan sakit, Mpok Alpa selalu menunjukkan semangat juang yang tinggi. Melaney mengenang bagaimana sahabatnya itu tetap aktif dan bekerja tanpa mengeluh. "Dia adalah sosok perempuan yang kuat, tak pernah meminta perlakuan khusus saat syuting. Malah, saat pemotretan terakhir, dia tetap mau terjun ke sawah, padahal tubuhnya sudah sangat lemah," kenangnya dengan rasa kagum.
Momen terakhir yang mereka bagi terasa sangat berarti bagi Melaney. Ia bersyukur telah punya kesempatan untuk berbincang dengan Mpok Alpa dan mendengarkan kisah-kisah berharga sebelum kepergiannya. "Sebelumnya, mungkin aku sudah merasa ada yang berbeda, tapi Alpa tidak pernah mengeluh. Aku bersyukur bisa mengobrol dan mendengarnya bercerita sebelum ia pergi," ungkap Melaney.
Keberanian Mpok Alpa untuk menyembunyikan penyakit yang dideritanya menjadi pelajaran berharga tentang ketegaran dan dedikasi. Melaney ingin mengingat semua kenangan indah yang tersisa, menjadi pengingat tentang betapa berharganya setiap momen yang kita jalani bersama orang-orang tercinta.
Di tengah duka ini, kabar duka tersebut juga disiarkan langsung oleh Irfan Hakim dan Raffi Ahmad dalam program acara FYP. Dalam durum emosional, Irfan menyampaikan pesan yang menyentuh hati, sambil mengungkapkan betapa sulitnya mengatasi kehilangan itu. “Telah berpulang sahabat kita, Mpok Alpa,” katanya sambil menahan tangis.
Irfan dan Raffi mengaku bahwa mereka sudah mengetahui tentang penyakit yang diderita Mpok Alpa selama beberapa bulan terakhir. Namun, Mpok Alpa meminta mereka untuk tidak membagikan informasi tersebut kepada publik. Menurut pengakuan mereka, Mpok Alpa berusaha keras untuk tetap tampil ceria di depan kamera meskipun sedang berjuang dengan kondisi kesehatan yang sangat memprihatinkan.
Momen-momen yang dihabiskan Mpok Alpa saat hamil dengan pengobatan kanker menjadi salah satu bagian paling menyentuh dari ceritanya. Dengan penuh emosi, Irfan menjelaskan bagaimana Mpok Alpa harus mengambil keputusan yang sulit di tengah kesakitannya. "Dia mengeluh sakit, dan setelah diperiksa ternyata terdeteksi penyakit serius. Butuh perawatan intensif yang kadang tidak memungkinkan bagi ibu hamil," ujarnya.
Seluruh cerita ini memberikan gambaran tentang betapa kuatnya Mpok Alpa dalam menghadapi cobaan hidup, serta dedikasi yang luar biasa kepada karier dan keluarganya. Tanpa merasa terganggu oleh sakit yang dideritanya, ia mengajarkan kita tentang arti sesungguhnya dari kekuatan dan kebersamaan dalam menghadapi hidup. Setiap kenangan bersamanya akan terus dikenang oleh mereka yang pernah berinteraksi dan mengenalnya.