Komentari Krisis Rakhine, Gelar Ratu Kecantikan Dicabut
Tanggal: 5 Okt 2017 20:48 wib.
Gelar sebagai ratu kecantikan Myanmar Shwe Eain Si dicabut setelah ratu kecantikan tersebut mengeluarkan komentar yang menyebut bahwa kelompok militan ARSA adalah penyebab krisis dan konflik di Rakhine, Myanmar.
ARSA merupakan kependekan dari Tentara Pembebasan Rohingya Arakan, yang oleh pemerintah dan militer Myanmar dituduh telah melakukan serangan terhadap pos-pos keamanan dan juga terhadap warga sipil di Rakhine.
Penyelenggara kontes ratu kecanntikan, meminta Shwe Eain Si, demikian nama ratu kecantikan tersebut, untuk mengembalikan mahkota penanda gelarnya tersebut.
Selain itu, Shwe juga dilarang mengikuti kontes kecantikan internasional di Vietnam 5-26 Oktober.
Penyelenggara mengatakan bahwa 'komentar yang diberikan Shwe Eain Si tidak pantas'.
Menanggapi keputusan yang dikeluarkan panitia tersebut, Shwe Eain Si menggelar keterangan pers hari Selasa (03/10) dan menegaskan bahwa dirinya tidak menyesal telah mengeluarkan komentar yang menyebut ARSA sebagai penyebab konflik dan krisis di Rakhone.
Shwe Eain Si juga mengatakan tak menyesal atas sanksi yang diberikan kepadanya dengan tidak dibolehkan mengikuti kontes kecantikan internasional di Vietnam.
Komentar bahwa ARSA adalah penyebab krisis di Rakhine disampaikan melalui rekaman video yang diunggah ke Facebook pada pertengahan September atau beberapa pekan setelah pecah krisis kemanusiaan di Rakhine.
Krisis Rakhine ini menyebabkan lebih dari 500.000 warga minoritas Muslim Rohingya menyelamatkan diri ke negara tetangga Bangladesh.
'Silakan datang sendiri ke Rakhine', tandasnya.