Isyana Sarasvati Ceritakan Inspirasi dan Tantangan Kolaborasi Epik dengan Iwan Fals di “Bunga Terakhir”
Tanggal: 12 Agu 2025 11:56 wib.
Penyanyi berbakat Isyana Sarasvati mengungkapkan kekagumannya pada musisi legendaris Iwan Fals, yang menurutnya memiliki gaya bermusik yang bebas, jujur, dan otentik. Ia menyebut karakter musikal sang legenda menjadi salah satu sumber inspirasi dalam proses kreatifnya. “Om Iwan Fals itu sangat otentik sehingga menjadi salah satu inspirasi saya dalam berekspresi,” ujarnya saat konferensi pers peluncuran soundtrack film animasi Panji Tengkorak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis lalu.
Kekaguman Isyana pada Iwan Fals sebenarnya sudah terjalin sejak lama, bahkan beberapa kali ia mengundang pelantun “Bento” itu sebagai bintang tamu di konser-konser pentingnya. Dalam Lexiconcert di Bali maupun Lexicon Home Online Concert saat pandemi, Isyana mengajak Iwan Fals tampil bersama, menganggap kehadirannya sebagai bagian penting dari perjalanan musiknya. “Makasih ya om, udah menjadi bagian dari perjalanan Isyana,” ucapnya penuh rasa hormat.
Kedekatan ini akhirnya berujung pada kolaborasi mereka di lagu “Bunga Terakhir”, ciptaan Bebi Romeo, yang menjadi salah satu soundtrack utama Panji Tengkorak. Meski terdengar harmonis di telinga penonton, proses penyatuan dua karakter vokal mereka ternyata tidak mudah. Isyana mengibaratkan perbedaan warna suara mereka seperti “kutub utara” dan “kutub selatan”. Butuh latihan hingga 30 kali bersama Iwan untuk membangun keselarasan nada dan rasa, sebuah proses yang menurut Isyana justru memperkuat hubungan musikal mereka. Aransemen lagu ini dikerjakan oleh musisi Lafa Pratomo, yang memberi sentuhan emosional pada balutan melodi dan instrumen.
Denny Sumargo, pengisi suara karakter Panji Tengkorak, menyebut “Bunga Terakhir” memiliki peran penting dalam menguatkan jalinan cerita film. Lirik seperti “bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah” menjadi jembatan emosional yang menghubungkan penonton dengan kisah sang tokoh utama.
Video klip lagu yang dirilis pada 7 Agustus lalu menampilkan Isyana dan Iwan Fals dalam riasan wajah bertema Panji Tengkorak, sebuah konsep visual yang tidak hanya memikat secara estetika, tetapi juga unik dari sisi pengalaman pribadi para musisinya. Bagi Iwan Fals, tampil dengan riasan wajah adalah hal yang benar-benar baru sepanjang kariernya. Ia mengaku kolaborasi ini memberinya energi segar, terlebih karena lagu tersebut menyentuh sisi personal kehidupannya. Iwan mengenang masa lalu saat ia ditinggalkan orang-orang tercinta, tepat di periode menjelang populernya “Bunga Terakhir”.
“Lagu ini terasa personal buat saya, sehingga menyanyikannya bersama Isyana mampu memberikan energi,” tutur Iwan, menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan hanya proyek musik, tapi juga pertemuan dua dunia yang berbeda, berpadu dalam satu harmoni.