Hijrah yang Hakiki: Kisah Transformasi Kartika Putri dan Nasihat Bijak Habib Usman
Tanggal: 25 Nov 2024 20:41 wib.
Suami Kartika Putri, Habib Usman bin Yahya, begitu bersemangat ketika menceritakan perubahan total istrinya yang memutuskan untuk hijrah. Sebelumnya telah mengabarkan bahwa Kartika Putri memilih untuk mengenakan cadar sejak bulan Agustus yang lalu.
Hal tersebut mendapat dukungan penuh dari sang suami, yang mengisyaratkan bahwa ia tetap mengizinkan istrinya untuk tetap beraktivitas di media sosial, asalkan hanya melalui suara dan untuk keperluan dakwah.
Di sebuah acara di TransTV, Habib Usman dengan penuh kekaguman menyatakan bahwa Kartika Putri telah mantap berhijab. Meski demikian, Kartika Putri memilih untuk tidak lagi tampil di media sosial, sesuai dengan penghormatan dan keinginan suaminya.
Sebelumnya, Habib Usman pernah viral karena menutupi kamera pewarta yang mengarah pada dirinya dan istri. Tindakan tersebut dilakukannya sebagai bentuk perlindungan terhadap istrinya agar tidak muncul di televisi.
Habib Usman juga mengungkapkan pandangan bahwa tempat sebenarnya bagi seorang istri adalah di rumah, untuk beribadah kepada Allah dan mengurus suami, bukan hanya bersenang-senang di depan televisi.
Beliau juga mengisyaratkan bahwa hijrah bukan hanya sekadar mengenakan cadar, namun juga menuntut perubahan dari dalam. Habib Usman tidak sungkan menyuarakan ketidaksenangan terhadap perilaku sebagian muslimah yang masih aktif di media sosial sambil menunjukkan auratnya.
Tidak hanya sekadar sindiran, Habib Usman juga seringkali mengingatkan dan memotivasi istrinya untuk terus berproses menjadi muslimah yang lebih baik. Beliau berpesan agar Kartika Putri terus memperbaiki diri, sebagaimana seseorang meningkat dari satu level ke level yang lebih tinggi dalam pendidikan.
Selain itu, Habib Usman memberikan perhatian khusus terhadap aspek syariat dalam berhijab, dengan menekankan bahwa proses hijrah sejati memerlukan niat yang tulus hanya untuk Allah SWT, tanpa campur tangan motif lain.
Kisah ini menjadi inspiratif bagi banyak pasangan suami istri, di mana suami tidak hanya mendukung, namun juga menginspirasi istri untuk terus bertumbuh dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Pesan yang disampaikan oleh Habib Usman tentang hijrah yang hakiki menjadi penegas bahwa proses hijrah bukanlah hal yang sepele, namun memerlukan komitmen dan kejujuran diri yang tulus. Hijrah yang sesungguhnya bukan hanya sekadar tampilan fisik, namun juga transformasi dari dalam yang tercermin dalam perilaku dan niatan yang tulus ikhlas semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, kisah Kartika Putri dan Habib Usman juga menjadi pelajaran berharga bagi kaum muslimin di era digital ini, bahwa hijrah tidak hanya sekadar penampilan dan tampil di media sosial, namun juga melibatkan perubahan perilaku dan niat yang tulus semata-mata karena Allah SWT.
Dari kisah ini, disadari bahwa hijrah bukan hanya masalah tuntutan syariat semata, namun juga kebutuhan jiwa dan rohani yang mendalam untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Lebih dari sekadar mengenakan cadar, hijrah juga menuntut perubahan dalam pikiran, tutur kata, dan perilaku, sehingga tercipta kebaikan yang hakiki dan berkelanjutan.
Dengan demikian, tindakan hijrah sejati perlu didorong oleh niatan tulus dan keinginan untuk benar-benar menjalankan perintah Allah SWT dengan sepenuh hati, bukan hanya sebagai formalitas semata. Jadi, mari jadikan kisah hijrah Kartika Putri dan nasihat bijak Habib Usman sebagai inspirasi untuk menjalani hijrah yang sejati dan tulus, semata-mata karena Allah SWT.