Elon Musk vs Mark Zuckerberg: Citra Negatif di Mata Publik
Tanggal: 22 Feb 2025 14:01 wib.
Tampang.com | Dua tokoh besar di industri teknologi, Elon Musk dan Mark Zuckerberg, ternyata memiliki citra yang kurang baik di mata publik Amerika Serikat. Meskipun keduanya terkenal sebagai pemimpin perusahaan teknologi raksasa, survei terbaru menunjukkan bahwa lebih banyak orang yang memiliki opini negatif terhadap mereka dibandingkan dengan yang menyukai mereka.
Namun, ada perbedaan mencolok dalam bagaimana publik memandang keduanya. Elon Musk memiliki citra yang lebih terpolarisasi dibandingkan Zuckerberg. Para pendukung Partai Republik cenderung memiliki penilaian positif terhadap Musk, sementara pendukung Partai Demokrat lebih banyak yang tidak menyukainya.
Di sisi lain, baik pendukung Republik maupun Demokrat sama-sama tidak menyukai Zuckerberg. Ini menunjukkan bahwa Zuckerberg menghadapi tantangan yang lebih besar dalam membangun reputasi publiknya dibandingkan Musk.
Polarisasi Opini tentang Elon Musk
Menurut survei Pew Research yang dilakukan antara 27 Januari hingga 2 Februari 2025, lebih dari separuh orang dewasa di AS (54%) memiliki opini negatif terhadap Elon Musk. Dari jumlah tersebut, 36% bahkan memiliki pandangan yang sangat negatif terhadapnya. Di sisi lain, sekitar 42% menyatakan menyukai Musk, termasuk 11% yang mengaku sebagai penggemar beratnya.
Musk dikenal sebagai CEO Tesla dan SpaceX serta pemilik X (sebelumnya Twitter). Saat ini, ia juga memimpin Lembaga Efisiensi Pemerintah AS (DOGE), yang bertugas memangkas anggaran pemerintah atas perintah Presiden Donald Trump. Kebijakan dan gaya kepemimpinan Musk yang sering kontroversial, terutama di platform X, membuatnya menjadi tokoh yang banyak dibicarakan.
Polarisasi opini tentang Musk sangat dipengaruhi oleh afiliasi politik. Para pendukung Partai Republik lebih banyak yang mendukungnya karena sikapnya yang vokal dalam mendukung kebebasan berbicara dan mengkritik regulasi pemerintah. Sebaliknya, pendukung Partai Demokrat cenderung tidak menyukai Musk, terutama setelah ia mengkritik kebijakan-kebijakan progresif dan sering bersitegang dengan tokoh-tokoh Demokrat di media sosial.
Mark Zuckerberg, CEO yang Tidak Disukai oleh Semua Pihak
Jika Elon Musk memiliki kelompok pendukung yang kuat di kalangan Partai Republik, hal yang berbeda terjadi pada Mark Zuckerberg. CEO Meta Platforms ini tampaknya kurang memiliki basis pendukung yang loyal. Survei menunjukkan bahwa 67% warga AS tidak menyukai Zuckerberg, dengan 26% di antaranya memiliki opini yang sangat negatif terhadapnya. Hanya 23% yang menyatakan menyukai Zuckerberg, dan hanya 2% yang menyatakan sangat menyukainya.
Zuckerberg sering dikritik karena cara Meta menangani isu-isu privasi, penyebaran misinformasi, dan dampak media sosial terhadap kesehatan mental. Kedekatan Facebook (sekarang Meta) dengan politik juga membuat Zuckerberg semakin tidak disukai. Di satu sisi, ia dikritik karena tidak cukup membatasi misinformasi di platformnya, sementara di sisi lain, ia dianggap melakukan sensor terhadap kebebasan berbicara.
Tidak hanya itu, Facebook juga telah menghadapi berbagai skandal terkait kebocoran data pengguna, yang semakin memperburuk citra Zuckerberg. Salah satu kasus yang paling terkenal adalah skandal Cambridge Analytica, yang membuat banyak orang semakin skeptis terhadap Meta dan cara perusahaan tersebut mengelola data pengguna.
Ketidaktahuan Publik terhadap Dua Tokoh Besar Ini
Meskipun Elon Musk dan Mark Zuckerberg sering menjadi sorotan media, ada sebagian kecil masyarakat yang mengaku tidak mengetahui mereka. Sebanyak 3% warga AS mengaku tidak pernah mendengar tentang Musk, sementara 6% menyatakan tidak tahu siapa Zuckerberg. Angka ini cukup mengejutkan mengingat kedua tokoh ini sering muncul di berita dan media sosial.
Ketidaktahuan ini mungkin disebabkan oleh kelompok masyarakat yang kurang mengikuti perkembangan teknologi atau mereka yang tidak aktif di media sosial. Namun, angka ini cukup kecil dibandingkan dengan mayoritas masyarakat yang memiliki opini tentang kedua tokoh tersebut.
Dampak bagi Perusahaan yang Mereka Pimpin
Citra negatif yang melekat pada Musk dan Zuckerberg bisa berdampak pada perusahaan yang mereka pimpin. Tesla, SpaceX, dan X masih sangat bergantung pada reputasi Musk sebagai seorang inovator. Meskipun banyak orang tidak menyukainya, para investor dan pelanggan tetap melihatnya sebagai pemimpin yang visioner. Jika citra negatifnya semakin memburuk, bisa jadi ini akan mempengaruhi kepercayaan publik terhadap perusahaannya.
Sementara itu, Meta terus menghadapi tantangan dalam mempertahankan pengguna di tengah meningkatnya persaingan dari platform lain seperti TikTok dan Snapchat. Dengan banyaknya kritik terhadap Facebook dan Instagram, Meta perlu bekerja keras untuk memperbaiki citranya dan memastikan bahwa inovasi yang mereka lakukan tetap menarik bagi pengguna.
Kesimpulan
Baik Elon Musk maupun Mark Zuckerberg menghadapi tantangan besar dalam hal reputasi publik. Musk memiliki basis pendukung yang lebih loyal, tetapi citranya sangat terpolarisasi di antara pendukung Republik dan Demokrat. Di sisi lain, Zuckerberg lebih tidak disukai oleh semua pihak, yang membuatnya lebih sulit untuk memperbaiki citranya.
Kritik terhadap kedua tokoh ini menunjukkan bagaimana peran CEO teknologi tidak hanya terbatas pada inovasi bisnis, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap opini publik dan politik. Dengan semakin besarnya pengaruh teknologi dalam kehidupan sehari-hari, citra pemimpin perusahaan teknologi juga akan terus menjadi topik yang menarik untuk dibahas.