Dukungan Elon Musk pada Kampanye Trump Mengantarkannya pada Kenaikan Kekayaan yang Menggiurkan
Tanggal: 14 Nov 2024 18:32 wib.
Elon Musk dipercayai telah menginvestasikan sekitar US$44 miliar untuk membeli saham Twitter sebagai bagian dari dukungannya terhadap Donald Trump dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang lalu. Twitter, platform yang pada saat itu tengah mengalami penurunan signifikan di pasar, diakuisisi oleh Musk, dan kemudian diubah menjadi X.
Adanya keputusan ini menunjukkan bakat dan strategi keuangan yang cerdas dari seorang pengusaha yang tidak hanya dikenal dengan proyek-proyek inovatifnya dalam industri teknologi, tetapi juga keterlibatannya dalam politik dan pasar keuangan yang kian kuat.
Selain itu, Musk juga mendukung kampanye Trump dengan mengeluarkan setidaknya US$130 juta melalui komite politik yang ia bentuk yang bernama America PAC. Dengan kerja kerasnya dan keputusannya untuk memanfaatkan Twitter sebagai alat untuk mendukung kampanye Trump, hasilnya terbayar tuntas setelah Trump memenangkan pilpres.
Saham perusahaannya, Tesla, mengalami peningkatan yang signifikan. Kinerja saham yang terus naik membuat harta kekayaan Musk melesat dengan pesat, yang menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.
Menurut laporan CNBC International, kekayaan Musk sejak kemenangan Trump dinyatakan sudah bertambah sebesar US$70 miliar. Penambahan kekayaan ini menjadikan nama Musk konsisten berada di puncak daftar orang terkaya di dunia versi Forbes Real-Time Billionaires, diperkirakan mencapai US$308.1 miliar. Kekayaan ini juga membantu mengangkat kapitalisasi pasar Tesla hingga mencapai US$1 triliun. Meskipun sempat terkoreksi, peningkatan kekayaan ini tidak bisa dianggap remeh, bahkan menjadikan perbedaan kekayaan antara Musk dan Larry Ellison dari Oracle semakin besar.
Ellison sendiri adalah orang terkaya ke-2 di dunia yang juga memiliki kedekatan dengan Trump, dalam hal ini sebagai pendonor untuk Partai Republik yang mengusung Trump. Kenaikan saham Oracle setelah kemenangan Trump juga kontribusi dari hubungan Trump dengan pendiri perusahaan tersebut.
Selain Musk, Oracle juga mendapat keuntungan dari kemenangan Trump, yang menandakan bahwa para pengusaha yang mendukung Trump secara finansial mendapat keuntungan kontan dari investasinya selama kampanye. Musk juga terlihat memiliki kedekatan personal dengan Trump, bahkan terlibat dalam sambungan telepon Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Riwayat kedekatan pribadi Musk dengan Trump juga tercermin dari kegiatan Musk di resort Mar-a-Lago yang dimiliki oleh Trump. Bahkan, ada spekulasi bahwa Brendan Carr, yang ditunjuk oleh Trump untuk mengepalai Komisi Komunikasi Federal (FCC), dipandang sebagai orang dekat Musk.
Keseluruhan intervensi Musk dalam politik dan ekonomi, khususnya dukungannya pada Trump, membuktikan bahwa ia mampu menggabungkan bisnis dan kepentingan politik secara cerdas yang menghasilkan keuntungan yang signifikan dalam bisnisnya.
Selain itu, di balik kemenangan Trump, pasar optimis bahwa perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan Trump akan terus mendapat keuntungan. Ini menjelaskan mengapa kenaikan saham dan kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan yang dekat dengan Trump meningkat pesat setelah kemenangan Trump di Pemilu AS.