Dinda Kirana Ungkap Kondisi sang Ayah Usai Alami Stroke: Masih Harus Rutin Fisioterapi
Tanggal: 26 Agu 2024 09:51 wib.
Dinda Kirana mengungkap kondisi terkini sang ayah setelah mengalami stroke. Wanita berusia 29 tahun ini menjelaskan bahwa saat ini sang ayah sedang dalam masa pemulihan yang dikenal sebagai golden period atau waktu awal pemulihan fungsional geraknya setelah mengalami stroke.
Menurut Dinda, masa golden period biasanya berlangsung selama 3-6 bulan setelah terjadinya serangan. Selama periode ini, sang ayah mengalami gangguan memori sehingga ia harus diajari kembali untuk melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari secara perlahan.
Dalam wawancara dengan awak media di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Dinda menjelaskan, "Papa aku kan pecah pembuluh darah otak kiri, jadi yang stroke itu sebelah kanan jadi harus diingatkan lagi karena lost memory. Dia tuh kayak harus diajarkan lagi seperti bayi, ok, pelan-pelan ya pegang telunjuk, jari tengah, jari manis, jari kelingking. Jadi harus pelan-pelan ya."
"Masa ini merupakan golden periodnya, selama 3 bulan setelah penderita stroke harus diberikan perhatian khusus untuk memperbaiki motoriknya," tambahnya.
Sebagai putri, Dinda berusaha semaksimal mungkin untuk mendampingi sang ayah dalam menjalani terapi demi kesembuhannya. Ia bahkan telah mengatur jadwal terapi bagi sang ayah."Jadi aku rutin kayak 'pah, minggu ini terapi seminggu beberapa kali', aku sudah jadwalkan di sini di sini di sini. Jadi papa tuh kalau bukan anaknya, mau siapa lagi?," ungkapnya.
Menurut Dinda, sang ayah menjalani fisioterapi secara rutin, dua kali dalam seminggu untuk merangsang gerak motoriknya. Selain itu, sang ayah juga rutin menjalani terapi wicara agar bisa berbicara lebih jelas."Fisioterapi berguna untuk memperbaiki motoriknya, karena penderita stroke biasanya kehilangan rasa pada tubuhnya dan harus diaktivasi kembali, belajar berjalan lagi, serta terapi bicara agar tidak terbata-bata," jelas Dinda.
Dinda merasa bersyukur karena saat ini segala terapi yang dilakukan telah membuahkan hasil. Sang ayah mulai mengalami kemajuan dalam berbicara dan berjalan, meskipun saat berjalan masih memerlukan bantuan.
"Dengan rasa syukur, sekarang sudah ada perkembangan. Kemampuan bicara sudah lebih jelas, dan saat ini ia sudah mulai belajar untuk berjalan lagi meskipun masih memerlukan bantuan," ujarnya.
Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit yang sering menjadi momok bagi orang-orang di usia lanjut, namun tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang masih muda. Dinda Kirana membuka mata banyak orang akan pengalaman kondisi sang ayah yang harus menjalani terapi fisik dan wicara secara intensif demi kesembuhannya. Keberhasilan sang ayah dalam pemulihan tentunya menjadi inspirasi bagi banyak orang yang tengah berjuang melawan penyakit serupa.
Mengetahui bahwa perhatian, dukungan, dan terapi yang tepat dapat membantu proses pemulihan seseorang setelah stroke, Dinda Kirana memberikan contoh yang baik bagi masyarakat dalam mendukung anggota keluarga yang mengalami kondisi serupa. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peran keluarga dan dukungan penuh dalam pemulihan penderita stroke dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan orang-orang di sekitar kita.