Chicco Jerikho Pernah Alami Sepsis Dengan Kondisi Buruk: Gue Sudah Pamit, Gak Sanggup
Tanggal: 18 Apr 2024 10:11 wib.
Chicco Jerikho, seorang aktor ternama di Indonesia, baru-baru ini berbagi kisahnya tentang perjuangan melawan penyakit yang dialaminya kepada Daniel Mananta. Ceritanya mengungkapkan pengalaman mencekam ketika dia mengalami sepsis, sebuah kondisi infeksi yang mengakibatkan kesehatannya tiba-tiba menurun drastis.
Pada suatu bulan September, Chicco merasa dalam keadaan yang biasa-biasa saja. Dia masih aktif berkegiatan, termasuk syuting film. Namun, setelah selesai syuting, dia tiba-tiba merasa sangat sakit dan harus segera dilarikan ke rumah sakit. Tekanan darahnya sangat rendah, mencapai 60/40, dan dia bahkan kehilangan sensasi di kakinya. Chicco menggambarkan betapa dinginnya tubuhnya dan betapa sulitnya baginya untuk bernapas.
Kondisinya semakin memburuk ketika dia dirawat di ruang perawatan intensif (HCU) dan bahkan harus menggunakan pacu jantung karena detak jantungnya sangat rendah. Selama tiga hari, ia harus terus-menerus diawasi dan didukung oleh alat-alat medis agar tetap bertahan. Dia merasakan kesulitan bernapas dan pada awalnya mengira bahwa gejala yang dialaminya mungkin terkait dengan Covid-19. Namun, hasil tes PCR menunjukkan bahwa dia tidak terinfeksi Covid-19 meskipun sebelumnya pernah menjadi survivor Covid-19 pada bulan Februari.
Setelah beberapa kali pemeriksaan, akhirnya dokter mendiagnosis Chicco dengan sepsis, sebuah infeksi yang sangat berbahaya. Setelah sembuh, Chicco diinformasikan oleh dokter bahwa beberapa orang yang mengalami kondisi seperti dirinya sebenarnya sangat beruntung bisa bertahan hidup, mengingat kondisi mereka yang memang sudah sangat buruk.
Chicco Jerikho juga mengingat saat-saat ketika dia merasa sangat lemah dan tidak berdaya. Kebetulan pada saat itu, istrinya sedang berada di luar kota, dan anak-anaknya juga tidak berada di sekitarnya. Dia merasakan ketakutan yang luar biasa dan merasa seakan-akan tidak ada harapan. Namun, berkat bantuan dari adik iparnya, dia akhirnya mendapatkan pertolongan yang sangat dibutuhkannya.
Selama dirawat di rumah sakit, Chicco berada dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar. Dia mengingat percakapannya dengan orang-orang di sekitarnya ketika dia merasa benar-benar tidak berdaya. Kata-kata terakhirnya sebelum kehilangan kesadaran adalah permintaan agar orang-orang di sekitarnya menjaga putrinya dan tidak memberitahunya tentang kondisi yang sedang dialaminya. Dia juga menyatakan bahwa dia tidak kuat lagi dan ingin pulang. Kesaksian Chicco menggambarkan betapa mencekamnya pengalaman yang dialaminya ketika dia merasa tenggelam dalam kegelapan.
Kisah Chicco Jerikho ini menggugah banyak orang untuk lebih memperhatikan pentingnya kesehatan dan pentingnya dukungan dari keluarga dalam menghadapi situasi darurat kesehatan. Sepsis adalah kondisi yang serius dan dapat mematikan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Kesaksian Chicco juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kesehatan tidak bisa dianggap enteng, dan bahwa kita harus selalu bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
Dengan semangat dan harapan, Chicco Jerikho akhirnya berhasil melalui masa-masa sulitnya dan kembali pulih. Pengalamannya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tetap bersikap positif dan berjuang melawan segala bentuk kesulitan dalam hidup.