Bukan Pelit, Ini 6 Rahasia Hidup Sederhana ala Warren Buffett yang Diam-Diam Bikin Kaya Raya
Tanggal: 30 Apr 2025 19:10 wib.
Warren Buffett dikenal sebagai salah satu investor paling sukses dan tajir melintir di dunia. Tapi siapa sangka, di balik kekayaan triliunan rupiah yang dimilikinya, pria berjuluk “Oracle of Omaha” ini justru menjalani hidup dengan gaya yang sangat sederhana. Bukan karena pelit atau enggan menikmati hasil kerja kerasnya, melainkan karena filosofi hidupnya yang menekankan pada kesederhanaan, efisiensi, dan keputusan keuangan yang cerdas.
Meski banyak orang menyebutnya hemat, Buffett sendiri menolak label tersebut. Ia lebih suka menganggap dirinya sebagai pria dengan "selera yang sederhana". Dari cara ia tinggal, berbelanja, hingga mengelola utang dan investasi, semuanya bisa menjadi inspirasi berharga bagi siapa pun yang ingin hidup lebih cerdas secara finansial.
Berikut adalah 6 kebiasaan hidup frugal Warren Buffett yang bisa Anda contoh untuk memperkuat keuangan pribadi Anda.
1. Tinggal di Rumah Lama, Bukan Istana Megah
Meski memiliki kekayaan lebih dari 100 miliar dolar AS, Buffett tetap tinggal di rumah yang sama sejak tahun 1958 di Omaha, Nebraska. Rumah itu dibelinya dengan harga USD 31.500 (sekitar Rp500 juta saat ini jika disesuaikan dengan inflasi), dan ia belum pernah merasa perlu pindah ke rumah mewah seperti banyak miliarder lainnya.
Menurut Buffett, rumah tersebut adalah salah satu investasi terbaik yang pernah ia lakukan, dan kenyamanannya lebih penting daripada gengsi. Bagi Buffett, rumah bukanlah simbol status, tetapi tempat untuk tinggal dan merasa nyaman.
2. Menghindari Utang Konsumtif
Buffett dikenal sangat berhati-hati dalam hal utang. Sepanjang hidupnya, ia hampir tidak pernah mengambil utang konsumtif. Salah satu utangnya yang paling dikenal adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk properti di Laguna Beach pada tahun 1971. Padahal, ia sebenarnya punya cukup uang tunai untuk membelinya secara langsung.
Mengapa ia tetap memilih KPR? Buffett menjelaskan bahwa ia ingin mengalokasikan dana tersebut untuk hal yang lebih produktif, seperti investasi. Strategi ini mencerminkan prinsip penting dalam dunia keuangan: tidak semua utang itu buruk, asalkan digunakan dengan bijak.
3. Mobil Murah, Bukan Koleksi Mobil Mewah
Dalam dunia miliarder, pamer mobil sport super mahal adalah hal biasa. Namun Buffett justru sebaliknya. Mobil terbarunya adalah Cadillac XTS yang dibeli pada 2014, bukan mobil eksotis seharga miliaran rupiah. Ia menyatakan bahwa dirinya hanya mengemudi sekitar 3.500 mil per tahun, jadi tidak perlu mengganti mobil terlalu sering.
Pelajaran penting dari sini adalah: gunakan barang sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Buffett lebih memilih kenyamanan dan efisiensi dibanding kemewahan yang tidak esensial.
4. Hindari Pengeluaran Tak Penting
Buffett bukan tipe orang yang mengikuti tren gadget atau fesyen desainer. Ia menggunakan ponsel murah selama bertahun-tahun, bahkan baru mulai memakai iPhone pada tahun 2020. Ia juga tidak tertarik membeli pakaian mahal atau jam tangan mewah.
Baginya, belanja hanya dilakukan ketika benar-benar perlu. Salah satu kutipan terkenalnya adalah:
“Jangan menabung apa yang tersisa setelah dibelanjakan, tetapi belanjakan apa yang tersisa setelah menabung.”
Kalimat ini menyiratkan bahwa menabung adalah prioritas, bukan sisa-sisa dari gaya hidup.
5. Tidak Berinvestasi dari Uang Pinjaman
Di awal kariernya, Buffett pernah melakukan kesalahan dengan meminjam uang untuk membeli saham. Pengalaman ini menjadi pelajaran mahal yang membuatnya menyarankan agar investor tidak pernah berinvestasi menggunakan utang.
Investasi memang penting, namun melakukannya dari dana pinjaman sangat berisiko. Jika pasar mengalami penurunan, bukan hanya kerugian modal yang dihadapi, tetapi juga beban utang yang bisa menggerus kestabilan finansial Anda.
6. Kreatif dalam Menghemat Pengeluaran
Salah satu kebiasaan Buffett yang unik namun inspiratif adalah caranya berhemat saat membesarkan anak-anaknya. Ketika anak pertamanya lahir, ia tidak membeli tempat tidur bayi baru, melainkan mengubah laci meja rias menjadi tempat tidur. Saat anak keduanya lahir, ia memilih untuk menyewa tempat tidur bayi, bukan membelinya.
Kebiasaan ini menggambarkan bahwa gaya hidup hemat tidak selalu berarti menyiksa, tetapi justru mengajarkan kreativitas dan nilai dari efisiensi. Buffett mengutamakan fungsi dan manfaat, bukan sekadar gengsi atau tren.
Sederhana Itu Kekuatan, Bukan Kekurangan
Kehidupan Warren Buffett menjadi bukti nyata bahwa kaya tidak selalu berarti hidup glamor. Sebaliknya, kesederhanaan justru bisa menjadi kekuatan yang membantu menjaga kestabilan finansial, meningkatkan disiplin diri, dan memberi ruang untuk keputusan yang lebih bijaksana dalam hidup.
Dengan meniru kebiasaan Buffett—mulai dari menghindari utang konsumtif, mengutamakan tabungan, hingga hidup berdasarkan kebutuhan—Anda tidak hanya bisa menyehatkan kondisi keuangan, tetapi juga membangun mentalitas keuangan yang kuat dan tahan banting.
Ingat, kunci sukses finansial bukan terletak pada seberapa besar penghasilan Anda, tetapi seberapa bijak Anda mengelola apa yang Anda miliki.