Sumber foto: website

Blakblakan, Tengku Dewi Putri Ungkap Andrew Andika Sering Selingkuh Sejak Pacaran

Tanggal: 19 Nov 2024 15:55 wib.
Tengku Dewi Putri tengah berada dalam proses perceraian dengan Andrew Andika di Pengadilan Agama (PA) Cibinong, Bogor. Gugatan cerai tersebut diajukan Dewi setelah muncul isu perselingkuhan yang dilakukan oleh Andrew. Dewi mengungkapkan bahwa perilaku Andrew yang kerap berselingkuh sebenarnya sudah terlihat sejak masa pacaran mereka. Namun, saat itu Dewi mengira hal tersebut hanya bentuk keisengan semata.

Dalam wawancara di kanal YouTube Melaney Ricardo, Selasa (19/11/2024), Dewi mengungkapkan bahwa saat mereka masih pacaran, sudah ada tanda-tanda yang menunjukkan perilaku tidak setia dari Andrew. Meskipun Dewi kerap memergoki Andrew berkomunikasi dengan wanita lain melalui pesan singkat dan mendapatkan laporan dari teman-teman Andrew yang melihatnya bersama wanita lain, Dewi tetap memilih untuk percaya kepada Andrew. Dewi merasa bahwa media sosial pada saat itu tidak sebesar sekarang, membuatnya kesulitan untuk mendapatkan bukti konkret terkait perselingkuhan tersebut. Dewi juga menambahkan bahwa kepercayaannya pada pernikahannya dengan Andrew semula begitu kuat karena harapannya agar hubungan mereka bisa langgeng seperti keluarga besarnya di Medan yang jarang mengalami perceraian.

Dewi yang berasal dari keluarga besar di Medan, yang kental dengan budaya daerah dan kurang pengalaman dengan lingkungan perkotaan seperti Jakarta, merasa yakin bahwa pernikahannya dengan Andrew akan abadi. Namun, harapannya tersebut ternyata harus berakhir saat Dewi mengetahui adanya perselingkuhan yang dilakukan oleh Andrew.

Memergoki perilaku tidak setia dari pasangannya membuat Dewi merasa kecewa dan terpukul. Ketika keluarga besarnya di Medan jarang mengalami perceraian, Dewi memasang harapan yang tinggi bahwa pernikahannya dengan Andrew juga akan bertahan lama. Namun, harapan tersebut hancur saat Dewi mengetahui kenyataan pahit bahwa pasangannya berselingkuh.

Dewi menuturkan bahwa awalnya ia yakin pernikahannya dengan Andrew akan bertahan hingga tua. Ia bahkan berharap hubungan mereka bisa langgeng seperti keluarga besarnya di Medan, yang jarang mengalami perceraian. Namun, semua harapan ini hancur saat ia mengetahui bahwa Andrew berselingkuh, yang membuatnya merasa sangat kecewa.

Dewi merasa bahwa selama masa pacaran, tanda-tanda perilaku tidak setia Andrew sebenarnya sudah terlihat. Namun, karena masih muda pada saat itu, Dewi mengira bahwa itu hanyalah candaan semata. Dalam wawancara yang berlangsung cukup emosional, Dewi mengakui bahwa ia selalu mempercayai Andrew, meskipun ada laporan dari teman-teman Andrew yang melihat perilaku tidak pantas dari Andrew. Dewi kesulitan mendapatkan bukti konkret terkait perselingkuhan tersebut karena saat itu media sosial belum sebesar sekarang. Namun, harapan Dewi akan keabadian pernikahannya dengan Andrew pupus saat ia mengetahui adanya perselingkuhan yang dilakukan oleh Andrew.

Kecewa dan patah hati, Dewi mencoba mengutarakan perasaannya melalui wawancara tersebut. Harapan dan impian Dewi untuk memiliki rumah tangga yang harmonis, seperti keluarga besarnya di Medan, hanyalah memori yang kini harus dihadapi dalam proses perceraian dengan Andrew. Tetapi keputusan tersebut tidak dibuat dengan mudah, mengingat ia merasa yakin bahwa pernikahannya akan bertahan hingga tua. Hal ini menunjukkan bagaimana Dewi harus menerima kenyataan yang tidak diinginkan bahwa Andrew berselingkuh sejak masa pacaran mereka.

Kisah Dewi memberikan pelajaran yang berharga mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda perilaku tidak setia dari pasangan, bahkan sejak masa pacaran. Tidak melulu soal pasangan yang tidak setia, tetapi juga tentang pentingnya komunikasi yang baik dalam sebuah hubungan. Dewi merasa bahwa kegagalan hubungannya dengan Andrew dapat menjadi catatan penting bagi siapa pun yang ingin membangun hubungan yang kokoh dan harmonis. Selain itu, ia juga memberikan inspirasi bagi perempuan untuk tidak takut mengungkapkan kekecewaan mereka serta menjaga kepercayaan pada diri sendiri.

Kisah Dewi juga mengingatkan kita tentang pentingnya mengenal karakter pasangan dengan baik sebelum memutuskan untuk menikah. Melalui pengalaman yang dialaminya, Dewi dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi para perempuan yang mungkin menghadapi situasi yang sama. Keberanian Dewi untuk blak-blakan mengenai pengalaman pahitnya dapat memberi kekuatan pada banyak perempuan untuk berani menghadapi dan mengungkapkan perasaan mereka sendiri.

Kehadiran media sosial yang begitu besar saat ini juga menjadi faktor perubahan dalam dinamika hubungan, termasuk dalam mendeteksi tanda-tanda perilaku tidak setia. Melalui kisah Dewi, diingatkan pentingnya mengkaji tanda-tanda tersebut dan mengambil sikap yang tepat untuk menjaga kebahagiaan dan kebaikan diri sendiri. Terlebih dalam hubungan yang didasari oleh kepercayaan, penting untuk terus membangun komunikasi yang baik dan keterbukaan untuk menanggulangi masalah, apapun bentuknya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved