Bill Gates Lebih Cepat Bagikan 99% Kekayaan dan Tutup Yayasannya: Apa Motivasi di Balik Keputusan Mengejutkan Ini?
Tanggal: 10 Mei 2025 13:35 wib.
Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft dan filantropis ternama, selama ini dikenal dengan komitmennya untuk mendonasikan hampir seluruh kekayaannya. Alih-alih menunggu hingga akhir hayat, Gates kini mempercepat rencananya: menyumbangkan 99% hartanya dalam 20 tahun ke depan sekaligus menutup The Gates Foundation tepat pada ulang tahun ke-25.
Dalam tulisan yang dipublikasikan di blog pribadinya pada Kamis (8/5), Gates mengumumkan dua keputusan besar usai kunjungannya ke Indonesia dan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Pertama, ia ingin mempercepat distribusi sumbangan—yang awalnya dijadwalkan berlangsung beberapa dekade setelah wafatnya—menjadi 31 Desember 2045. Kedua, ia berencana menutup Gates Foundation pada tanggal tersebut setelah dua puluh tahun berlalu.
“Saya memutuskan untuk menyalurkan aset saya kembali ke masyarakat lebih cepat daripada rencana semula. Selama dua dekade ke depan, hampir seluruh kekayaan saya akan disalurkan melalui Gates Foundation untuk menyelamatkan dan memperbaiki kehidupan di seluruh dunia,” tulis Gates, dikutip Sabtu (9/5/2025).
Perubahan Strategi Filantropi: Dari Akhir Hayat Menjadi Dua Dekade
Awalnya, saat mendirikan Gates Foundation bersama mantan istrinya, Melinda, pada tahun 2000, Gates merencanakan agar yayasan itu terus berjalan puluhan tahun setelah ia meninggal dunia. Namun belakangan, atas pertimbangan dewan dan evaluasi internal, Gates meyakini bahwa dana besar yang sudah terkumpul—lebih dari US$100 miliar dalam 25 tahun pertama—sebaiknya segera dipergunakan untuk misi kemanusiaan.
“Beberapa tahun terakhir kami meninjau ulang pendekatan tersebut. Dengan masukan dewan, kami merasa dapat mencapai tujuan yayasan dalam waktu yang lebih singkat, terutama bila kami menggandakan investasi inti dan memberikan kepastian lebih besar kepada mitra kami,” jelas Gates.
Target Donasi: Lebih dari US$200 Miliar hingga 2045
Sejauh ini, Gates Foundation telah menyalurkan lebih dari US$100 miliar untuk berbagai program kesehatan global, edukasi, dan penanggulangan kemiskinan. Dalam dua puluh tahun ke depan, Gates berambisi melipatgandakan jumlah tersebut, menjadi lebih dari US$200 miliar, bergantung pada kondisi pasar dan inflasi.
“Angka tersebut mencakup saldo dana abadi dan kontribusi saya di masa depan,” ungkap Gates, menegaskan total sumbangan yang akan tersalurkan sebelum yayasan ditutup.
Refleksi Usia dan Warisan Keluarga
Keputusan ini terinspirasi oleh refleksi Gates saat memasuki masa puncak usia produktif. Tahun depan, Microsoft genap berusia 50 tahun, dan Gates sendiri akan berumur 70 tahun. Ia menilik contoh ayahnya—yang kini berusia 100 tahun dan ikut membantu mendirikan yayasan—bahwa hidup tak selalu tentang menumpuk harta.
“Sebagian orang memilih pensiun total, tetapi saya ingin terus produktif. Saya bangun setiap pagi dengan semangat tinggi untuk merencanakan strategi, bertemu mitra, dan terus belajar,” ujarnya.
Misi Inti: Keberuntungan Lahir Bukan Penentu Masa Depan
Gates menekankan, landasan misi yayasan adalah keyakinan bahwa kondisi kelahiran seseorang tidak boleh menjadi penentu kesempatan hidupnya. Dengan distribusi dana yang lebih cepat dan terfokus, ia berharap dapat mewujudkan dunia di mana setiap anak memiliki akses terhadap kesehatan dan pendidikan berkualitas.
“Saya sangat antusias menyaksikan bab berikutnya dari perjalanan yayasan ini, menuju masa depan di mana semua orang, di mana pun, memiliki kesempatan untuk hidup sehat dan produktif,” kata Gates.
Menatap 2045: Usia 90 dan Tanpa Gelimang Kekayaan
Jika sekarang Gates berusia 70 tahun, pada 31 Desember 2045 ia akan genap 90 tahun. Meski tak bisa dipastikan ia masih hidup, satu hal sudah jelas: Gates tidak akan meninggal dalam status miliarder. Lewat keputusan ini, ia memastikan warisannya bukan kekayaan terkaya, melainkan dampak positif sebesar-besarnya bagi umat manusia.