Batal Damai dengan Agus, Novi Mendadak Walk Out saat Mediasi
Tanggal: 27 Nov 2024 08:39 wib.
Kontroversi mengenai uang donasi antara Pratiwi Noviyanthi yang lebih dikenal dengan nama Novi dan Agus Salim belum menemui titik terang. Bahkan, upaya mediasi yang melibatkan keduanya bersama dengan Farhat Abbas, Krisna Murti, dan kuasa hukum Novi, Brian Praneda, berakhir dengan keputusan mendadak Novi untuk meninggalkan mediasi.
Pada awalnya, Farhat Abbas yang merupakan kuasa hukum Agus setuju untuk menandatangani kesepakatan perdamaian guna menyelesaikan konflik tersebut. Namun, draft kesepakatan perdamaian yang disusun oleh Brian Praneda, kuasa hukum Novi, belum dapat ditandatangani karena adanya komunikasi dengan Denny Sumargo. Novi menuntut partisipasi Denny Sumargo dalam menandatangani surat kesepakatan tersebut sebagai syarat bagi dirinya untuk juga menandatanganinya.
Namun, Farhat Abbas menolak dan mengatakan bahwa nama Denny Sumargo tidak ada dalam draft kesepakatan perdamaian. Hal ini membuat Farhat Abbas kesal, bahkan meminta agar telepon dari Denny dimatikan. Konflik semakin memanas saat Denny Sumargo mengatakan bahwa Agus tidak berhak menerima uang donasi tersebut karena para donatur tidak setuju untuk memberikannya kembali kepada Agus. Di sisi lain, Farhat Abbas tetap bersikeras bahwa uang donasi tersebut harus dikembalikan kepada Agus untuk pengobatannya.
"Saya ingin menjaga amanah para donatur. Mohon maaf, dengan berat hati, saya tidak sepakat. Bang Denny harus dilibatkan," ujar Novi dalam wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi, Selasa (26/11/2024).
Saat proses tanda tangan akan berlangsung di depan awak media, Novi tetap tidak setuju. Konflik semakin memuncak ketika Farhat terus bersikeras bahwa uang donasi harus dikembalikan kepada Agus, dengan keyakinan bahwa Agus berhak atas uang donasi tersebut. Akibatnya, Novi meninggalkan ruangan setelah menyampaikan bahwa ia tidak setuju dengan keadaan tersebut.
"Mohon maaf semuanya, sekali lagi saya tidak setuju," tegas Novi.
Kepindahan Novi dari ruangan mediasi membuat kuasa hukumnya, Brian Praneda, terkejut. Sebagai konsekuensinya, Brian Praneda menyatakan bahwa ia tidak lagi akan mewakili Novi dalam menangani polemik ini.
Dalam situasi ini, terlihat bahwa konflik antara Novi dan Agus masih jauh dari penyelesaian. Bukan hanya menyangkut masalah uang, tetapi juga keterlibatan pihak-pihak lain yang semakin memperumit proses mediasi. Kedua belah pihak tampaknya memiliki pandangan yang berbeda dalam menangani konflik ini, yang berpotensi membuat penyelesaian sulit diwujudkan.