Album Debut Vidi Aldiano Raib dari Platform Musik Digital usai Digugat Soal Hak Cipta
Tanggal: 29 Mei 2025 10:39 wib.
Album debut Vidi Aldiano yang berjudul 'Pelangi di Malam Hari' tiba-tiba raib dari berbagai platform musik digital. Kejadian ini mengejutkan banyak penggemar yang telah menantikan karya terbaru dari penyanyi berusia 35 tahun tersebut. Album ini digadang-gadang menjadi tonggak kebangkitan karier Vidi di industri musik setelah beberapa tahun vakum. Namun, hilangnya album tersebut dari peredaran digital mengundang berbagai spekulasi, terutama terkait masalah hukum yang sedang dihadapinya.
Salah satu penyebab utama hilangnya album 'Pelangi di Malam Hari' adalah gugatan perdata yang dilayangkan oleh Keenan Nasution dan Budi Pekerti. Keduanya merupakan pencipta lagu 'Nuansa Bening', salah satu track yang terdapat dalam album tersebut. Mereka mengklaim bahwa hak cipta lagu tersebut dilanggar oleh Vidi Aldiano, yang memunculkan pertanyaan penting tentang keabsahan materi musik dalam album debutnya. Gugatan tersebut didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 16 Mei 2025 dan langsung menjadi sorotan media.
Vidi Aldiano, yang dikenal dengan suara merdunya dan kemampuannya yang luar biasa dalam menulis lagu, harus menghadapi konsekuensi hukum yang serius terkait dengan karya debutnya. Hal ini menjadi perhatian luas, mengingat posisi Vidi yang selama ini dihormati sebagai salah satu penyanyi muda berbakat Indonesia. Penyanyi yang telah mengumpulkan banyak penghargaan ini tidak hanya mencatat pengikut yang setia, tetapi juga memegang tempat khusus di hati para penggemar musik Tanah Air.
Dengan diberhentikannya peredaran album 'Pelangi di Malam Hari', para pendengar merasa kehilangan, mengingat lagu-lagu dalam album tersebut dibekali dengan lirik yang puitis dan aransemen yang menarik. Namun, situasi ini juga menunjukkan betapa rentannya industri musik terhadap masalah hak cipta. Kejadian ini mengingatkan kepada semua pelaku industri untuk lebih berhati-hati dalam menciptakan karya-karya mereka, agar terhindar dari sengketa hukum yang dapat mengganggu karier mereka.
Kasus Vidi Aldiano ini menggugah kesadaran publik tentang pentingnya perlindungan hak cipta di dunia musik. Banyak musisi yang berjuang untuk melindungi karya mereka dari pelanggaran. Dalam hal ini, Vidi Aldiano pastinya tidak ingin album debutnya dirugikan oleh masalah hukum yang tidak perlu. Dengan demikian, penyanyi ini diharapkan dapat menemukan jalan keluar yang baik untuk menyelesaikan sengketa ini.
Di sisi lain, penggemar Vidi tentu berharap agar album 'Pelangi di Malam Hari' segera dapat diakses kembali. Keheningan pasar musik digital tanpa karya terbaru Vidi membuat kerinduan akan suara dan gaya khasnya semakin mendalam. Tidak hanya itu, album ini juga menjadi bagian penting dari perjalanan hidup dan kariernya, yang sangat dinantikan oleh penggemar setia.
Dengan situasi yang terus berkembang dan gugatan yang ditangani di pengadilan, nasib album 'Pelangi di Malam Hari' kini menjadi taruhan di tangan proses hukum. Kita semua tentu berharap agar penyanyi berbakat ini dapat segera menyelesaikan permasalahan ini dan kembali aktif dalam berkarya, sehingga para penggemar dapat menikmati setiap lagu yang telah dipersembahkan.