Akhir Drama Endorse Lolly, Anak Nikita Mirzani Lunasi Utang Rp 46 Juta, Sahabat Beber Bukti: Selesai

Kontroversi yang melibatkan anak Nikita Mirzani, Lolly, dalam pelanggaran kerjasama endorse judi online beberapa waktu lalu kini telah mencapai titik akhir. Lolly akhirnya telah melunasi utangnya sebesar Rp 46 juta, yang sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Bukti pembayaran tersebut kemudian dibagikan melalui akun Instagram @maarisa.1 yang menunjukkan transfer sejumlah uang dari Lolly melalui perantara sahabatnya, Cindy Claudia. Dalam postingannya, Cindy mengungkapkan bahwa Lolly telah mentransfer sisa utang sebesar Rp 46 juta lewat dirinya.

Cindy berhasil mentransfer sebesar Rp 30 juta dan Rp 16 juta dari Lolly ke Marissa, yang menjadi bukti yang menegaskan bahwa Lolly sudah tidak memiliki utang lagi. Marissa pun memastikan bahwa semua hutang telah dilunasi dan masalah tersebut telah terselesaikan.

Sebelumnya, Lolly mengakui telah menerima tawaran endorse judi online dengan nilai puluhan juta rupiah. Namun, setelah kembali ke Indonesia, ia memutuskan untuk tidak menerima tawaran endorse serupa atas saran dari berbagai pihak. Uang tersebut kemudian digunakan Lolly untuk keperluan lainnya setelah pulang ke tanah air.

Selain kontroversi terkait utang endorse, Lolly juga sempat menjadi sorotan terkait tersebarnya video yang diduga mirip dengannya bersama Vadel Dadjideh di Twitter. Namun, sahabatnya, Cindy Claudia membantah klaim bahwa wanita dalam video tersebut adalah anak Nikita Mirzani. Cindy menegaskan bahwa video tersebut adalah hasil editan dan menyatakan bahwa tidak benar adanya video Lolly dan Vadel berhubungan. Lolly juga telah dibantah atas tudingan pemakaian narkoba yang disebut sebagai fitnah, karena Lolly tidak pernah melakukan hal negatif selama berada di Indonesia.

Di sisi lain, adik Nikita Mirzani, Lintang, juga mengekspresikan kekesalannya terhadap sikap kepokakan dan kurang sabar Lolly yang terus saja berkoar-koar di media sosial terkait dengan kejadian tersebut. Lintang mengungkapkan bahwa Lolly lebih memilih untuk berbicara di media sosial daripada menunggu kesempatan untuk bertemu ibunya secara baik-baik. Ia juga merasa kecewa karena nasihat dan upaya untuk membantu Lolly tidak diindahkan, serta merasa heran dengan sikap Lolly yang seolah-olah menganggap bahwa tidak ada yang mendukungnya di Indonesia.