Sumber foto: Instagram

Aghnia Punjabi Menyalahkan Diri Sendiri Setelah Anaknya Jadi Korban Kekerasan Pengasuh

Tanggal: 2 Apr 2024 21:10 wib.
Kisah tragis Aghnia Punjabi menjadi sorotan publik setelah anaknya, Cana, dilaporkan mengalami kekerasan oleh pengasuhnya. Aghnia Punjabi mengungkapkan rasa bersalah dan penyesalannya melalui akun Instagram-nya. Dalam unggahan yang penuh emosi, Aghnia menyalahkan dirinya sendiri sebagai seorang ibu yang bekerja.

Pada Senin (1/4/2024), Aghnia Punjabi menuliskan isi hatinya terkait insiden kekerasan yang menimpa putrinya. Dalam postingan tersebut, dia mengungkapkan bahwa dia merasa bersalah karena sebagai seorang ibu yang bekerja, ia harus menitipkan anaknya pada seorang pengasuh. Aghnia menuliskan, "Working mom pakai suster salah? Yang salah itu aku, aku ini ibunya, aku ini salah, salah bgt bgt bgt bgt sampai nggak bisa dimaafkan. Aku aja nggak memaafkan diriku." Ungkapannya mencerminkan rasa penyesalan yang mendalam atas kejadian tersebut. 

Tak hanya itu, Aghnia Punjabi juga menunjukkan rasa penyesalan melalui unggahan selanjutnya. Dia menyebut bahwa dia membenci dirinya sendiri, merasa tidak bisa memaafkan diri sendiri, dan bahkan bertanya kepada Tuhan mengapa dia diciptakan di dunia ini. Ungkapan-ungkapan itu mencerminkan beban emosional yang amat berat yang dirasakan Aghnia atas kejadian yang menimpa putrinya.

Kasus Cana yang menjadi korban kekerasan pengasuh telah menyita perhatian publik, dan banyak netizen yang memberikan dukungan kepada Aghnia Punjabi dalam menghadapi masa sulit ini. Dalam situasi seperti ini, penting bagi seorang ibu untuk mendapatkan dukungan mental dan emosional yang memadai. 

Ketika seorang anak menjadi korban kekerasan, tanggung jawab bukan semata-mata hanya ada pada orang tua, melainkan juga pada lingkungan sekitar, termasuk pengasuh. Pemeriksaan yang ketat terhadap background dan kualifikasi pengasuh menjadi krusial untuk mencegah kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Tidak hanya itu, sebagai seorang ibu yang bekerja, Aghnia Punjabi juga menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi para ibu yang bekerja dalam memilih pengasuh yang aman dan tepercaya untuk anak-anaknya.

Peristiwa ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran akan keamanan dan perlindungan anak-anak, serta perlunya peran aktif dari pemerintah dan lembaga terkait dalam menjaga kesejahteraan anak. Kasus seperti ini seharusnya menjadi pemicu untuk melakukan langkah-langkah konkret untuk melindungi anak-anak dari kekerasan, terutama di lingkungan tempat penitipan anak. Selain itu, perlu adanya pelatihan dan pendidikan yang lebih baik untuk pengasuh, agar mereka mampu memahami pentingnya keamanan, perlindungan, dan pencegahan kekerasan terhadap anak.

Kisah Aghnia Punjabi memperlihatkan sisi lain dari tekanan yang dialami oleh ibu yang bekerja, terutama dalam memastikan keselamatan anak-anak mereka ketika ditinggal bekerja. Hal ini menegaskan akan pentingnya dukungan sosial dan jaringan keamanan yang solid bagi para orang tua yang bekerja. Ikatan keluarga, teman, dan komunitas dapat berperan penting dalam memberikan dukungan dan perlindungan bagi anak-anak, sehingga kasus seperti yang dialami oleh Cana dapat dicegah.

Momen ini juga menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya meningkatkan kesadaran akan hak-hak anak dan perlindungan terhadap mereka, termasuk dalam hal perekrutan dan pengawasan para pengasuh anak. Setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan mendapatkan perlindungan yang layak.

Dalam situasi yang penuh tekanan seperti ini, Aghnia Punjabi membutuhkan dukungan dan kekuatan untuk menghadapi perasaan bersalah dan penyesalan yang dirasakannya. Semoga Aghnia dan Cana dapat segera mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, dan peristiwa ini dapat menjadi momentum bagi perubahan positif dalam upaya melindungi anak-anak dari kekerasan dan perlakuan yang tidakpantas.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved