Adul, Sang Komedian yang Terkena Glaukoma dan Ancaman Kebutaan

Tanggal: 19 Jun 2024 14:52 wib.
Adul, sang komedian dengan tubuh gempalnya, kembali muncul dalam sorotan publik karena kabar terbarunya yang mengejutkan. Setelah lama tak terdengar kabarnya, muncul laporan bahwa dirinya mengidap glaukoma, sebuah penyakit mata yang berpotensi menyebabkan kebutaan.

Adul atau Abdul Latief, yang biasa disapa oleh rekan-rekannya, dikabarkan menderita glaukoma yang menyebabkan gangguan pada saraf mata. Kabar ini membuat banyak orang terkejut dan bertanya-tanya mengenai kondisinya.

Seiring dengan kabar tersebut, banyak rekan artis dan penggemar yang penasaran dengan perkembangan kesehatan Adul. Glaukoma, sebagai penyakit yang jarang diketahui oleh masyarakat umum, memunculkan pertanyaan tentang apa sebenarnya glaukoma dan bagaimana dampaknya terhadap pengidapnya.

Adul dianggap sebagai salah satu korban dari kerusakan saraf mata akibat glaukoma. Kondisi ini mengakibatkan dia mulai kesulitan dalam melihat dan berpotensi mengalami kebutaan total jika tidak ditangani dengan tepat. Kabar mengenai kondisi terkini Adul pertama kali diungkapkan oleh Padji Pragiwaksono dalam sebuah podcast bersama Kiky Saputri.

Glaukoma merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh tekanan tinggi di dalam bola mata yang akhirnya merusak saraf mata. Dalam banyak kasus, glaukoma menyebabkan kebutaan yang tidak bisa diperbaiki. Lebih lanjut, penyakit ini memiliki dua jenis utama, yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup.

Dari segi statistik, glaukoma menjadi penyebab utama kebutaan kedua di Indonesia setelah katarak. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Dr. Eva Susanti. Menurutnya, angka kejadian glaukoma diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan harapan hidup masyarakat Indonesia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memberikan data yang menunjukkan bahwa glaukoma telah memengaruhi 57,5 juta orang di seluruh dunia. Dalam konteks ini, penting untuk menyadari bahwa sekitar 50% penderita glaukoma di negara maju tidak menyadari bahwa mereka terkena penyakit tersebut.

Lebih lanjut, Eva menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan mata secara teratur agar glaukoma bisa terdeteksi lebih dini. Tanda-tanda atau gejala awal glaukoma harus segera ditindaklanjuti dengan pengobatan yang tepat agar dapat mencegah kebutaan. Upaya penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan juga perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved