Sinopsis The Electric State, Petualangan Millie Bobby Brown Mencari Sang Adik di Dunia yang Hancur

Tanggal: 15 Mar 2025 17:32 wib.
Film "The Electric State" yang ditayangkan di Netflix mulai 14 Maret 2025 adalah sebuah karya yang sangat dinantikan. Disutradarai oleh Russo Brothers, film ini diadaptasi dari novel sci-fi distopia karya Simon Stålenhag. Dengan nuansa yang kental dari tahun 1997, "The Electric State" menghadirkan sebuah realitas alternatif yang penuh dengan kemunduran teknologi dan misteri yang menggugah rasa ingin tahu.

Cerita ini berfokus pada perjalanan seorang gadis remaja bernama Michelle, yang diperankan oleh Millie Bobby Brown, seorang aktris yang dikenal luas berkat perannya dalam serial "Stranger Things." Hidupnya berubah drastis ketika seorang robot lucu dan misterius bernama Cosmo datang ke kehidupannya. Cosmo membawa pesan yang tak terduga: adik Michelle, Christopher, yang selama ini ia kira telah meninggal, ternyata masih hidup. Pesan ini menjadi penggerak utama bagi Michelle untuk memulai petualangannya, di mana ia bertekad untuk menemukan sang adik.

Perjalanan mereka bukanlah perjalanan biasa. Kedua karakter ini harus melintasi wilayah Barat Amerika Serikat yang tampak hancur akibat dampak besar dari kejatuhan teknologi. Di sepanjang perjalanan, Michelle dan Cosmo tidak hanya mencari Christopher, tetapi juga terjerat dalam sebuah jaringan misteri yang lebih luas mengenai perang teknologi yang telah menghancurkan dunia sekitar mereka. Hal ini menjadi latar belakang yang menarik untuk eksplorasi tema tentang hubungan antara manusia dan mesin, serta konsekuensi dari kebergantungan pada teknologi.

Dalam pencarian mereka, mereka bertemu dengan Keats, diperankan oleh Chris Pratt, yang menggambarkan seorang penyelundup eksentrik dengan kepribadian unik. Keats menjadi karakter kunci dalam petualangan ini, menawarkan perspektif yang berbeda dan pengalaman yang berharga bagi Michelle dan Cosmo. Selain itu, mereka juga bergaul dengan robot jenaka bernama Herman, yang disuarakan oleh Anthony Mackie, membawa elemen humor dan kehangatan lebih dalam cerita. Kehadiran karakter-karakter ini membuat film tidak hanya berfokus pada suasana muram, tetapi juga memasukkan momen-momen yang menciptakan ikatan antar karakter.

Dalam pencarian mereka menuju Zona Eksklusi, sebuah daerah terpencil yang hanya dihuni oleh robot-robot buangan, Michelle dan Cosmo menemukan sekutu-sekutu yang tidak terduga. Robot-robot unik dan berwarna-warni yang mereka jumpai di Zona Eksklusi menunjukkan sisi lain dari dunia yang hancur, mengingatkan penonton bahwa bahkan dalam kehampaan ada harapan untuk menjalin hubungan baru, dengan cara dan bentuk yang berbeda. Selama petualangan ini, setiap karakter yang mereka temui menyumbang potongan-potongan penting dalam teka-teki yang membentuk cerita.

Namun, ketika mereka semakin dekat untuk menemukan Christopher, ancaman yang lebih gelap dan konspirasi di balik hilangnya sang adik mulai terungkap. Misteri ini tidak hanya berfokus pada nasib Christopher tetapi juga menyingkap kengerian yang lebih dalam yang disebabkan oleh teknologi yang tidak terkendali. Elemen thriller masa depan yang dihadirkan dalam "The Electric State" menjadikan film ini tak hanya sekedar petualangan, tetapi juga sebuah perenungan tentang apa yang bisa terjadi ketika manusia mengabaikan tanggung jawab terhadap teknologi yang mereka ciptakan.

Dengan berbagai tema mendalam dan karakter yang kaya, "The Electric State" berpotensi menjadi salah satu film sci-fi yang paling berkesan di tahun 2025. Petualangan Michelle, Cosmo, dan sahabat-sahabat baru mereka di dunia yang hancur penuh konsekuensi, adalah cerita yang membuat penonton merenung tentang masa depan dan peran manusia dalam menjalani kehidupan di tengah kemajuan teknologi yang seringkali kita ambil begitu saja.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved