Reza Rahadian: “Keadilan: The Verdict” Debut di Festival Film Fantasia Kanada

Kolaborasi lintas negara antara sineas Indonesia dan Korea Selatan melahirkan film ketegangan psikologis "Keadilan: The Verdict", yang berhasil debut di Fantasia Film Festival salah satu festival film internasional bergengsi di Kanada.

Dalam konferensi pers di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, Reza Rahadian berbagi pengalaman berharga saat bekerja di bawah arahan dua sutradara: Lee Chang-hee (The Vanished) dari Korea Selatan dan Yusron Fuadi (Setan Alas!) dari Indonesia.

“Awalnya memang ada tantangan soal bahasa dan sistem kerja yang berbeda. Tapi justru di situ saya belajar banyak. Kru Korea sangat disiplin, praktis, dan cepat. Misalnya, dalam hal blocking, begitu ditentukan langsung syuting, tidak ribet bongkar pasang alat lagi,” ungkap Reza.

Menurutnya, pembagian tugas antara dua sutradara juga sangat jelas. Yusron Fuadi mendalami aspek emosional dan akting pemain, sementara Lee Chang-hee fokus pada sisi teknis, seperti blocking dan visual kamera.
“Kolaborasi ini enak banget, masing-masing tahu peran dan fokusnya,” tambah Reza.

"Keadilan: The Verdict" menyoroti kesenjangan kelas di mata hukum, lewat kisah Raka (Rio Dewanto), seorang petugas keamanan pengadilan yang hidupnya hancur setelah istrinya yang tengah hamil dibunuh oleh seorang pria kaya raya.

Di ruang sidang, Raka melihat bagaimana kekuasaan dan uang bisa membelokkan arah hukum. Ketika persidangan berubah menjadi sandiwara, Raka nekat mengambil alih jalannya keadilan dengan cara berbahaya.

Film ini juga dibintangi Reza Rahadian sebagai pengacara manipulatif Timo, serta Dian Nitami sebagai hakim Hanum.

Media film ternama Variety menyebut film ini berhasil “menghantam isu sosial dengan cara yang memuaskan,” berkat naskah solid, ritme penyuntingan yang cepat, dan musik yang disebut-sebut mengingatkan pada komposisi Hans Zimmer.

Setelah tayang perdana di Montreal, Kanada, film ini akan resmi rilis di bioskop Indonesia pada 20 November 2025.