“Pengepungan di Bukit Duri” Karya Joko Anwar Kini Bisa Disaksikan di Prime Video
Tanggal: 18 Agu 2025 08:20 wib.
Setelah sukses mengguncang layar bioskop, film terbaru karya sutradara Joko Anwar berjudul Pengepungan di Bukit Duri atau The Siege at Thorn High kini resmi tayang di platform Prime Video mulai Jumat. Kehadiran film ini di layanan OTT menjadi kabar menggembirakan bagi para penonton yang mungkin terlewat menonton di layar lebar, sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin kembali menyelami ketegangan khas Joko Anwar di rumah. Film ini sendiri sebelumnya telah hadir di bioskop sejak 17 April 2025 dan mencatatkan prestasi besar dengan raihan 1,89 juta penonton hingga 3 Juni, menjadikannya salah satu film Indonesia paling diperbincangkan tahun ini.
Kisah yang ditawarkan dalam Pengepungan di Bukit Duri terbilang unik sekaligus penuh emosi. Film ini mengikuti tokoh utama bernama Edwin, diperankan oleh Morgan Oey, seorang guru pengganti yang ditugaskan di sekolah khusus remaja bermasalah. Namun, penempatan Edwin bukanlah sekadar tugas mengajar biasa. Ia memiliki misi pribadi yang jauh lebih penting, yaitu menepati janji terakhir kepada kakaknya untuk menemukan sang anak yang hilang sebelum ajal menjemput. Perjalanan mencari keponakan itu ternyata membawanya masuk ke dalam situasi berbahaya yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Edwin harus menghadapi murid-murid SMA Duri yang dikenal keras kepala, beringas, bahkan tak segan menggunakan kekerasan demi mencapai tujuan mereka. Situasi menjadi semakin runyam ketika kerusuhan besar pecah di kota, membuat Edwin dan sang keponakan yang akhirnya berhasil ia temukan justru terjebak di dalam sekolah. Dari titik itu, ketegangan demi ketegangan terus memuncak, karena mereka harus berjuang mempertahankan hidup melawan para siswa brutal yang kini mengincar nyawa mereka tanpa ampun. Cerita ini tidak hanya menyajikan adrenalin dari adegan aksi dan pertarungan, tetapi juga menggali lebih dalam tentang bagaimana keberanian, kebencian, dan sisi kemanusiaan bisa diuji habis-habisan di tengah kondisi yang penuh kekacauan.
Menariknya, Pengepungan di Bukit Duri bukanlah ide baru bagi Joko Anwar. Ia telah menulis konsep cerita ini sejak tahun 2007, namun baru terealisasi hampir dua dekade kemudian. Hal ini menunjukkan betapa panjangnya perjalanan ide tersebut hingga akhirnya bisa diwujudkan menjadi film layar lebar. Joko Anwar sendiri tidak hanya duduk di kursi sutradara, tetapi juga terlibat penuh dalam penulisan naskah sehingga nuansa cerita terasa sangat matang dan personal. Keterlibatannya dari awal hingga akhir membuat film ini punya identitas yang kuat, sebuah ciri khas dari karya-karya Joko yang selalu berani menabrak pakem dan menghadirkan pengalaman menonton berbeda.
Film ini diproduksi oleh Come and See Pictures yang berkolaborasi dengan Amazon MGM Studios, menjadikannya salah satu produksi besar dengan sentuhan internasional. Kehadiran Amazon MGM Studios dalam proyek ini menandai babak baru bagi perfilman Indonesia yang semakin dilirik di panggung global. Sementara itu, kekuatan visual film ini turut dipertegas oleh sinematografi yang digarap Jaisal Tanjung. Gambar-gambar yang dihadirkan bukan hanya sekadar mempercantik adegan, tetapi juga menambah atmosfer mencekam sekaligus menegangkan yang terus menghantui penonton dari awal hingga akhir.
Dengan lapisan tema yang kuat, alur cerita yang menegangkan, serta sentuhan artistik yang tidak main-main, Pengepungan di Bukit Duri hadir bukan sekadar sebagai tontonan hiburan semata, tetapi juga sebagai karya yang mengajak penonton merenung. Film ini menunjukkan bahwa dalam kondisi paling gelap sekalipun, masih ada ruang bagi manusia untuk menunjukkan keberanian dan mempertanyakan arti keluarga, pengorbanan, serta kemanusiaan. Kini, dengan kehadirannya di Prime Video, film ini membuka kesempatan lebih luas untuk dinikmati oleh audiens global, sekaligus memperkuat posisi Joko Anwar sebagai salah satu sutradara paling berpengaruh di Asia.