Nayla Purnama Janjikan Kejutan “Wow” di Film Horor Labinak
Tanggal: 4 Agu 2025 11:28 wib.
Aktris muda Nayla Purnama siap menyuguhkan kejutan istimewa dalam film horor terbarunya Labinak: Mereka Ada Di Sini, yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 21 Agustus 2025. Dalam kesempatan wawancara, Nayla mengungkap bahwa film ini menyimpan karakter mengejutkan yang akan muncul di akhir cerita. Ia tidak membocorkan siapa sosok tersebut, namun menjanjikan kemunculannya akan memberikan efek “wow” bagi penonton karena peran dan kehadirannya yang tidak terduga sejak awal.
Film Labinak sendiri memutarbalikkan makna kata “kanibal”, yang menjadi landasan cerita tentang kenikmatan yang tampak baik dari luar namun ternyata bisa menjerumuskan. Nayla menekankan bahwa pesan utama dari film ini adalah pentingnya kemampuan memilah antara yang benar dan yang salah, karena tidak semua hal yang terlihat menyenangkan itu membawa dampak positif. Pesan tersebut disampaikan melalui nuansa horor yang kuat dan jalan cerita yang memikat.
Dalam film ini, Nayla berperan sebagai Yanti, seorang anak perempuan yang ambisius namun harus menghadapi situasi mencekam yang tak terduga. Ia beradu akting dengan aktris Raihaanun yang memerankan sosok ibu bernama Najwa, serta Giulio Parengkuan yang tampil sebagai karakter misterius bernama Jodas. Ketiganya menghadirkan dinamika emosional yang kuat di tengah alur cerita yang menegangkan.
Raihaanun mengungkapkan bahwa adegan bersama Nayla di tengah-tengah ritual sekte kanibal menjadi salah satu momen paling berkesan selama proses syuting. Selain itu, ia juga menyebut adegan bersama Jodas sebagai salah satu adegan paling menguras emosi, menunjukkan bahwa film ini tidak hanya menakutkan tetapi juga menyentuh sisi emosional para pemain dan penonton.
Dengan cerita yang sarat makna, atmosfer mencekam, dan kejutan yang tak biasa, Labinak: Mereka Ada Di Sini dipastikan bukan sekadar film horor biasa. Kehadiran karakter rahasia di akhir film menjadi daya tarik tersendiri yang membuat penonton penasaran hingga detik terakhir. Film ini menjadi bukti bahwa horor lokal mampu menyampaikan pesan sosial yang mendalam tanpa kehilangan daya hiburnya.