Sumber foto: Google

Mertua Ngeri Kali”: Komedi Gelap yang Bikin Penonton Tertawa, Tepuk Juga Kepala Sendiri

Tanggal: 17 Des 2025 20:04 wib.
Industri perfilman Indonesia kembali menghadirkan tontonan segar yang memadukan komedi dan drama keluarga, melalui film berjudul “Mertua Ngeri Kali”. Film ini berhasil mencuri perhatian sejak trailer pertamanya viral di media sosial karena premisnya yang unik: konflik lucu sekaligus menegangkan antara menantu dan mertua yang penuh drama.Disutradarai oleh Dimas Prasetyo, yang dikenal piawai menghadirkan komedi situasional tanpa kehilangan konteks emosional, film ini menjanjikan tawa dan ketegangan secara bersamaan. Naskah ditulis oleh Sari Handayani, yang berhasil menyeimbangkan humor slapstick dengan konflik realistis dalam dinamika keluarga Indonesia.Sinopsis Film“Mertua Ngeri Kali” bercerita tentang Rizky, seorang pemuda modern yang baru saja menikah dengan Lia, gadis dari keluarga konservatif. Rizky tidak menyangka bahwa menikah membawa tantangan baru: menghadapi mertua yang ekstrem, cerewet, dan selalu “menguji” kesabaran menantu dengan cara yang lucu sekaligus menegangkan.Sejak hari pertama pindah ke rumah mertua, Rizky mengalami kejadian-kejadian absurd: mulai dari tugas rumah yang berlebihan, aturan makan yang nyeleneh, hingga “ritual keluarga” yang membuatnya bingung dan panik. Adegan-adegan ini menghadirkan komedi situasional yang memicu tawa, tetapi tetap terasa dekat dengan realitas yang dialami banyak menantu.Lia, sebagai istri, terjebak di antara cintanya kepada Rizky dan loyalitasnya kepada orang tua. Karakter Lia digambarkan sebagai gadis modern, cerdas, tetapi tetap menghormati tradisi keluarga. Konflik ini menambah ketegangan cerita, karena penonton bisa merasakan dilema emosional yang dihadapi Lia: menjaga keharmonisan rumah tangga sambil menghadapi “mertua ngeri kali” yang sulit ditebak tingkahnya.Film ini tidak hanya menonjolkan komedi, tetapi juga kritik sosial ringan tentang ekspektasi keluarga terhadap menantu. Banyak adegan yang memperlihatkan bagaimana mertua menuntut kesempurnaan, menilai kemampuan memasak, tata krama, dan bahkan keuangan menantu. Rizky menjadi representasi generasi muda yang harus menyeimbangkan identitas pribadi dengan tekanan tradisi keluarga.Salah satu elemen yang membuat film ini menarik adalah karakter mertua yang karikatural tapi realistis. Mereka kadang-kadang tampak ekstrem, namun tetap memiliki sisi hangat dan perhatian. Hal ini menciptakan dinamika yang lucu dan emosional sekaligus, karena penonton bisa tertawa melihat tingkah laku mereka, namun juga memahami motivasi mereka sebagai orang tua yang peduli.Komedi dalam film ini memanfaatkan situasi sehari-hari yang dilebih-lebihkan, seperti lomba memasak mendadak, inspeksi kamar menantu, atau aturan tidur yang aneh. Adegan slapstick dan ekspresi wajah para pemeran utama menambah efek humor, sementara editing yang cepat menjaga ritme cerita tetap segar dan menghibur.Selain itu, visual dan sinematografi film cukup mendukung. Rumah keluarga yang menjadi lokasi utama digambarkan dengan warna-warna cerah, penuh detail yang menonjolkan suasana hangat sekaligus kekacauan rumah tangga. Musik pengiring yang riang menambah kesan komedi, sementara efek dramatis muncul pada momen-momen penting konflik, menjaga keseimbangan antara humor dan emosi.Film ini juga menyoroti pentingnya komunikasi dan toleransi dalam keluarga. Di balik tingkah lucu dan “mengganggu” mertua, Rizky belajar menghargai perbedaan generasi dan tradisi. Lia pun belajar menyeimbangkan kasih sayang antara suami dan orang tua. Pesan moral ini tersampaikan dengan ringan, sehingga tidak terasa menggurui.Puncak cerita menghadirkan momen konfrontasi yang kocak sekaligus menegangkan, ketika Rizky harus membuktikan kesabarannya dan kesungguhan cintanya kepada Lia. Adegan klimaks ini memadukan humor slapstick dengan ketegangan emosional, membuat penonton tertawa sekaligus merasa terikat secara emosional dengan karakter.Secara keseluruhan, “Mertua Ngeri Kali” bukan hanya film komedi biasa. Ia menyuguhkan hiburan ringan dengan pesan sosial dan emosi yang dalam, cocok untuk penonton lintas usia yang ingin tertawa sambil merenung tentang dinamika keluarga. Akting para pemeran utama sangat natural, chemistry mereka terasa nyata, dan komedi situasional berhasil membuat penonton terhibur sepanjang film.Film ini berpotensi menjadi salah satu komedi keluarga Indonesia paling populer tahun ini, karena menggabungkan humor, konflik keluarga yang relevan, dan pesan moral yang menyentuh hati. Penonton akan keluar dari bioskop dengan tawa di wajah, namun tetap membawa refleksi tentang hubungan antara menantu dan mertua.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved