Kemenbud Dukung Film Epik “Perang Jawa” untuk Majukan Industri Perfilman
Tanggal: 7 Agu 2025 20:43 wib.
Kementerian Kebudayaan menyatakan dukungannya terhadap produksi film "Perang Jawa", proyek ambisius yang digarap oleh Visinema Pictures. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menilai bahwa film ini merupakan karya monumental yang mampu mengangkat sejarah bangsa ke panggung nasional dan internasional. Dalam pertemuannya dengan tim produksi, termasuk sutradara Angga Dwimas Sasongko, Fadli menegaskan komitmen kementeriannya untuk membuka ruang kolaborasi bagi terciptanya karya-karya film bernilai budaya dan sejarah.
Film "Perang Jawa" terinspirasi dari perjuangan Pangeran Diponegoro, salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Proyek ini telah digodok selama dua tahun dan dijadwalkan memasuki tahap produksi pada awal tahun 2027. Angga Dwimas Sasongko, yang didapuk sebagai sutradara, menegaskan bahwa film ini bukan sekadar film biopik atau perang, melainkan sebuah karya yang mengangkat nilai-nilai filosofis dan prinsip kejawaan dari sosok Diponegoro. Kisahnya akan difokuskan pada lima tahun masa Perang Jawa (1825–1830), dengan pendekatan yang mendalam terhadap karakter dan kepemimpinan sang pangeran.
Fadli menyampaikan bahwa produksi film berskala besar seperti ini sangat dibutuhkan di tengah minimnya karya epik sejarah di Indonesia. Ia menyebut film “Tjoet Nja’ Dhien” sebagai salah satu contoh karya besar yang hingga kini belum banyak ditandingi, dan berharap "Perang Jawa" dapat menjadi penerus karya legendaris tersebut, tidak hanya secara artistik tetapi juga dalam pengaruhnya terhadap kesadaran sejarah dan budaya bangsa.
Produser Taufan Adryan menambahkan bahwa tim produksi telah melakukan riset intensif, dan justru yang menarik bukan hanya aspek peperangannya, melainkan proses yang membentuk karakter Diponegoro sebagai pemimpin. Film ini bertujuan menampilkan sisi manusiawi dan spiritual dari sosok Diponegoro, memperlihatkan perjuangannya sebagai bentuk ikhtiar yang dalam terhadap nilai dan prinsip yang ia pegang.
Skenario film ditulis oleh Ifan Ismail, penulis pemenang Piala Citra yang sebelumnya menulis “Habibie & Ainun”. Dalam proses penulisan, Ifan berkolaborasi dengan sejarawan Peter Carey, penulis buku The Power of Prophecy yang dikenal sebagai salah satu penelitian paling komprehensif tentang Diponegoro. Film “Perang Jawa” diharapkan tidak hanya menjadi pencapaian sinematik, tetapi juga sebagai karya penting yang memperkuat warisan budaya dan sejarah Indonesia di mata dunia.