Film Sehidup Semati, Pernikahan yang Tak Bahagia

Film yang disutradarai oleh Upi Avianto yang rilis di bioskop 2024 ini mengangkat tema tentang pernikahan. Sehidup semati membawakan permasalahan yang sering kali relevan dengan masalah yang ada di dalam rumah tangga. Banyak orang berekspektasi bahwa dengan menikah orang akan bahagia hidup bersama pasangannya. Nyatanya, ujian rumah tangga tetaplah ada.

Renata dan Edwin adalah sepasang kekasih di film Sehidup Semati yang diperankan oleh Laura Basuki dan Ario Bayu. Renata dan Edwin menjalani pernikahan yang bahagia, namun selang waktu berjalan semua tampak berubah. Renata merupakan sosok istri yang lemah lembut yang sangat patuh terhadap suaminya. Renata tak menyangka bahwa permasalahan rumah tangganya akan begitu rumit. Renata setelah menikah mengalami kekerasan baik secara fisik maupun batin. Pernikahan Renata ini menggambarkan banyak perempuan di luar sana yang sudah menikah namun mendapat kekerasan oleh pasangannya sendiri.

Suami yang abusif, manipulatif, melakukan tindak KDRT, hingga terjadi perselingkuhan semua dialami oleh Renata. Belum lagi adanya budaya patriarki membuat perempuan ikut tersiksa secara batin. Pernikahan yang toxic, berulang kali Renata mendapat kekerasan fisik dari suaminya sendiri, hingga membuat Renata selalu tunduk terhadap suaminya agar suaminya tidak marah. Budaya patriarki yang tertanam pada diri Renata, bahwa istri harus selalu tunduk dan menuruti segala keputusan suaminya, dan istri harus mempertahankan kehidupan rumah tangganya entah bagaimana pun caranya. Hal ini lah yang membuat Renata tersiksa tidak hanya fisik tapi juga batin. Pernikahan semacam ini harusnya tidak terjadi dengan alasan apapun.

Kehidupan rumah tangga Renata menjadi semakin buruk, perlakuan KDRT membuat sekujur tubuh Renata menjadi luka kebam. Tak puas sampai disini, Edwin pun juga melakukan perselingkuhan. Lengkap sudah penderitaan Renata, budaya patriarki yang menempel lekat, suami yang temperamen dan KDRT, hingga perselingkuhan. Belum lagi teror yang dilakukan sang pelakor kepada istri sah semakin menjadi dan berani. Namun, entah terbuat dari apa hati Renata ini, hingga masih mau mempertahankan rumah tangganya.

Renata sedikit lega, dengan kehadiran tetangga apartemennya bernama Asmara. Asmara menyelamatkan Renata dengan memberi pemikiran bahwa Renata boleh memiliki pilihan lain selain bertahan dalam pernikahan yang toxic.

Film Sehidup Semati tayang dengan harapan tidak ada lagi perempuan yang mengalami kekerasan baik secara fisik dan batin. Jangan terjerat dalam pernikahan yang toxic dan tidak sehat. Film ini juga bisa menjadi pandangan bagi orang yang ingin atau bahkan yang sudah menikah untuk mewujudkan pernikahan yang sehat.