Sumber foto: iStock

Film Indonesia Rajai Netflix & Amazon Prime Video, Warga RI Habiskan 7 Jam Sehari untuk Internet

Tanggal: 4 Mar 2025 12:04 wib.
Pertumbuhan industri perfilman Indonesia semakin menggembirakan, terutama dalam era digital saat ini. Menurut laporan We Are Social Digital Indonesia 2025, masyarakat Indonesia menunjukkan kecintaan yang tinggi terhadap film lokal, terutama di dua platform streaming terbesar, yaitu Netflix dan Amazon Prime Video. Statistik terbaru menunjukkan bahwa film buatan lokal meraih popularitas luar biasa, menduduki posisi teratas dalam kategori tontonan.

Di platform Netflix, film "Agak Laen" berhasil menarik perhatian banyak penonton dan menjadi film paling banyak ditonton di Indonesia. Keberhasilan film ini tidak terlepas dari tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, serta penggarapan yang berkualitas.

 Di posisi kedua, terdapat "Five Friends," sebuah film yang menggambarkan persahabatan yang erat di antara sekelompok remaja, yang juga berhasil memikat hati penonton. Sementara itu, "Ipar Adalah Maut" menempatkan diri di posisi ketiga, menawarkan kombinasi antara komedi dan drama yang membuatnya layak untuk ditonton, terutama bagi mereka yang menyukai cerita bercampur dengan elemen humor yang segar.

Namun, meskipun film lokal mendominasi, serial drama Korea tetap menjadi favorit. "Queen of Tears," salah satu drama Korea terpopuler, menempati posisi teratas. Drama ini sukses menarik banyak pemirsa berkat alur cerita yang mendalam serta akting para pemerannya yang memukau. Di belakang "Queen of Tears," terdapat "Pay Later," yang juga mendapatkan perhatian besar, diikuti oleh "Love Next Door," sebuah serial yang menawarkan kisah romantis yang manis dan ringan.

Beranjak ke platform Amazon Prime Video, film "Gampang Cuan" memimpin daftar tontonan, diikuti oleh "Layangan Putus: The Movie." Ini menunjukkan bahwa penonton tidak hanya menikmati film dari luar negeri, tetapi juga mengapresiasi karya-karya lokal yang mampu bersaing dengan produksi internasional. "The Beekeeper," meski bukan asli Indonesia, menambah daftar film menarik yang ditawarkan Amazon, dan berhasil menduduki posisi ketiga.

Untuk kategori serial, "Marry My Husband" muncul sebagai tontonan terpopuler, disusul oleh "Induk Gajah" dan "Wedding Impossible." Efek positif dari kemampuan para filmmaker Indonesia dalam menciptakan konten yang menarik terlihat jelas dari tingginya minat masyarakat terhadap tayangan lokal. Dalam suasana persaingan yang ketat di industri hiburan, kemampuan untuk menghasilkan kisah yang menggugah dan relatable menjadi kunci keberhasilan.

Studi dari We Are Social menunjukkan bahwa perangkat streaming menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Rata-rata, warga Indonesia menghabiskan sekitar 1 jam 9 menit sehari untuk menonton konten streaming. Selain itu, sebanyak 95,8 persen dari mereka yang menonton tayangan televisi di bulan tertentu juga terlibat dalam kegiatan streaming. Data ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang semakin beralih ke konten digital daripada menonton televisi tradisional.

Jika dilihat secara keseluruhan, kategori yang paling mendominasi adalah video musik, dengan 60,8 persen pengguna internet di Indonesia menggunakannya untuk menonton. Ini menunjukkan bahwa, terutama di kalangan anak muda, video musik adalah bentuk hiburan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Selain itu, 51,7 persen warga juga menggunakan internet untuk menonton video komedi, meme, dan konten viral, yang mana menjadi bukti bahwa humor dan kesenangan menjadi bagian tak terpisahkan dari konsumsi media.

Video tutorial juga mendapatkan tempat di hati masyarakat, dengan 43 persen pengguna internet mengaku menonton kategori ini. Di tengah perkembangan teknologi dan akses ke informasi yang semakin mudah, video tutorial memberikan kemudahan bagi orang-orang yang ingin belajar hal baru, mulai dari memasak hingga keterampilan teknis lainnya.

Rata-rata, penduduk Indonesia menggunakan waktu mereka sekitar 7 jam 22 menit setiap hari untuk berselancar di internet. Dari total waktu tersebut, 3 jam 8 menit dihabiskan di media sosial, yang menunjukkan bahwa platform ini juga menjadi tempat penting bagi masyarakat untuk bersosialisasi dan berbagi informasi. Hal ini menambah keragaman konten yang dapat diakses oleh pengguna, mulai dari berita hingga hiburan.

Kesuksesan film dan serial lokal dalam platform streaming besar seperti Netflix dan Amazon menjadi indikator positif bagi industri film Indonesia. Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap karya lokal, ini memberikan dorongan bagi para pembuat film untuk terus berkarya dan menghasilkan konten yang berkualitas. Memanfaatkan data dan tren yang ada, industri film Indonesia memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan bersaing di kancah internasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved